Jumlah Soal dari Pusat Kurang
TULUNGAGUNG – Puluhan siswa SMKN 1 dan 2 Boyolangu dipastikan mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) susulan. Penyebabnya, jumlah soal ujian tidak lengkap.
Masalah itu menimpa empat jurusan. Yakni, jurusan desain komunikasi visual, multimedia, patiseri, dan rekayasa perangkat lunak. Problem tersebut juga terjadi secara nasional karena ada permasalahan di server pusat.
Koordinator Proktor UNBK SMK SeTulungagung Junaedi menyatakan, soal UNBK tersebut tidak lengkap karena terjadi permasalahan di pusat. Di antara total 40 soal yang seharusnya dikerjakan siswa, yang muncul hanya sekitar 30 soal, sedangkan sisanya kosong.
’’Ketidakmunculan soal terjadi sejak sesi pertama UNBK hari terakhir ini,’’ ungkapnya kemarin (6/4).
Junaedi menuturkan, siswa yang mendapat kurang dari 30 soal dipastikan mengikuti ujian susulan. Sementara itu, siswa yang sudah mengerjakan lebih dari 30 soal tidak perlu mengikuti ujian susulan. Sebab, penghitungan nilai akan disesuaikan dengan jumlah soal yang muncul.
’’Akan dibuatkan berita acara oleh proktor untuk dilaporkan ke pusat bahwa soal yang diterima lebih dari 30, tapi tidak sampai 40,’’ ujarnya.
Dia menambahkan, berdasar laporan, untuk SMKN 1 Boyolangu, sekitar 32 siswa mengalami masalah kekurangan soal. Dari SMKN 2 Boyolangu, kata Junaedi, sekitar 34 siswa mengalami masalah tersebut. Itu merupakan data sementara karena SMK lain belum memberikan laporan.
’’Di antara 29 SMK di Tulungagung yang melaksanakan UNBK, baru dua yang sudah melaporkan,’’ tuturnya.
Junaedi juga menjelaskan, ujian susulan akan dilaksanakan pada pertengahan bulan ini. Tepatnya 18–19 April mendatang. ’’Kalau minggu depan, giliran SMA yang menjalani UNBK,’’ ungkapnya.
Sementara itu, Agi Pranata, proktor SMKN 2 Boyolangu, juga membenarkan bahwa beberapa siswa di sekolahnya harus mengikuti ujian susulan. Penyebabnya pun sama dengan yang dialami beberapa siswa SMKN 1 Boyolangu. Mereka tidak mendapat soal ujian yang lengkap. (rka/din/c5/diq)