Istri Tolak Dipeluk, Gagang Sapu Melayang
SAMPIT – Kerikil-kerikil kecil memang bisa memicu pertengkaran dalam keluarga. Namun, bakal beda urusannya jika cekcok dibumbui dengan pemukulan atau kekerasan dalam rumah tangga.
Peristiwa tak mengenakkan tersebut dialami Sri Utama, 41, warga Desa Sebabi, Kecamatan Telawang, Sampit, Rabu sore (5/4). Wajah ibu dua anak itu sampai lebam setelah dianiaya suaminya, Hasan Anwar, 48, dengan menggunakan sapu dan tangan kosong.
Pemicu KDRT yang dilakukan Hasan diduga hanya persoalan sepele. Dia merasa dicueki sang istri yang saat itu menyapu di dalam rumah. Selain itu, hubungan keduanya tengah retak dalam beberapa bulan terakhir dan telah pisah rumah.
’’Pelaku baru saja sampai di rumah dan bermaksud mengajak korban berbicara. Namun, pembicaraannya tidak digubris. Merasa dicueki, pelaku mendatangi korban dan langsung memeluknya dari belakang,’’ ujar Kapolres Kotim AKBP Johanes P. Siboro yang diwakili Kapolsek Kotabesi Iptu H Sugeng saat dikonfirmasi, Kamis (6/4).
Perlakuan tersebut, rupanya, tidak membuat Sri nyaman. Sebaliknya, dia malah memberontak dan meminta pelaku melepaskan pelukan. Mendapat respons demikian, terjadilah pertengkaran dan percekcokan di antara mereka.
Pelaku yang sudah emosional akhirnya mengambil sapu tidak jauh dari tempat keduanya bertengkar. Sontak, sapu dalam genggaman langsung dihunjamkan ke wajah korban. Tidak hanya menggunakan sapu, pelaku juga memakai tangan kosong yang membuat wajah korban lebam. (son/ang/c19/ami)