Persiapan Minim, Rebut Medali
Dua Pegulat Jatim yang Tampil di Thailand
SURABAYA – Prestasi level internasional dibukukan dua pegulat Jatim yang tergabung dalam tim PPLP Gulat Indonesia, RachmatHadiWijayadanMochammad Epril. Keduanya menyabet medali perak dan perunggu dalam Southeast Asian Championship Junior and Cadet 2017 yang berlangsung di Nakhon Ratchasima, Thailand, Rabu lalu (5/4).
Prestasi itu tergolong membanggakan karena dipetik tanpa persiapan matang. Ke-12 atlet PPLP Gulat perwakilan kontingen Indonesia memang tidak melakukan pemusatan latihan khusus. Hanya dibina klub asal masing-masing.
Dalam ajang yang berlangsung hingga besok (8/4) tersebut, Rachmat bertanding pada kategori freestyle di kelas 66 kg. Sedangkan Epril bertanding pada kategori yang sama, tapi di kelas 60 kg.
”Pada babak penyisihan saya berhasil mengalahkan Thailand dengan skor 10-0. Namun, saat semifinal saya dikalahkan Vietnam dengan skor 12-2. Tapi, saya sudah sangat bersyukur dengan hasil ini dan juga tidak menyangka bisa bertanding hingga semifinal,” ujar Epril yang merupakan siswa kelas XII SMAN 14 Surabaya ketika dihubungi Jawa Pos kemarin (6/4). Dalam penampilannya, Epril yang meraih perunggu mengaku masih memiliki banyak kekurangan. Terutama pada power.
Sementara itu, selain bangga, Rachmat mengaku sempat agak kepikiran bangku sekolahnya. Sebab, dia dan Epril harus meninggalkan UNBK (ujian nasional berbasis komputer) yang semestinya diikuti. Namun, dia telah mendapatkan dispensasi dari sekolahnya, SMKN 5 Surabaya, untuk mengikuti ujian susulan. ”Masalah kesiapan sebelum tanding, siap tidak siap memang tetap harus dijalani,” ujar Rachmat yang merebut perak.
Pelatih gulat Jatim yang juga merupakan pelatih Surabaya Wrestling Club Sri Dwi Wahyudi mengatakan, kedua anak didiknya sebelum berangkat ke Thailand berlatih dengan fasilitas seadanya. Selain tak ada uji coba, Rachmat dan Epril tidak diberi biaya akomodasi maupun suplemen untuk vitamin. (nic/c9/ttg)