Siswa SMK Bersiap Ujian Susulan
Problem UNBK Muncul Hari Terakhir
SURABAYA – Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) pada hari terakhir untuk jenjang SMK diwarnai insiden. Sebagian soal yang berisi materi kejuruan tidak muncul. Otomatis, siswa tidak bisa membubuhkan jawaban. Kini para siswa harus belajar lagi sebagai persiapan menghadapi ujian susulan.
Salah satu insiden terjadi di SMKN 2. Terutama untuk siswa jurusan teknik audio video. Proktor SMKN 2 M. Hidayat menyatakan, ada 140 siswa jurusan audio video yang mengikuti UNBK. Sebanyak 40 siswa melaksanakan ujian dengan baik
Namun, pada 100 siswa selebihnya, soal-soal ujian tidak muncul. ’’Di dua ruangan muncul, tapi lima ruangan lain tidak muncul soalnya,’’ katanya.
Hidayat menjelaskan, soal tersebut tidak lengkap. Dari 40 soal, rata-rata hanya 5–15 soal yang muncul. ’’Nomor soal ada. Tapi, ketika dibuka, tidak ada soalnya,’’ terangnya. Ada juga yang soal-soalnya tersedia, tapi jawabannya tidak muncul.
Dia tidak mengetahui penyebab tidak munculnya soal-soal tersebut. Jika karena terlalu banyak gambar, pada ujian matematika juga ada gambar. Namun, tidak sampai muncul masalah.
Kemarin panitia berupaya mengondisikan para siswa agar tenang. Siswa diajak mengerjakan soal apa adanya. Mereka juga tidak diperbolehkan keluar ruangan sebelum sesi ujian berakhir. Setelah sesi ujian berakhir, panitia mengajak siswa berkumpul di aula. ’’Kami beri penguatan mental,’’ kata Ketua Panitia UNBK SMKN 2 Dwi Wahyu.
Problem pada ujian hari terakhir tersebut tidak hanya dialami SMKN 2, melainkan juga beberapa sekolah lain. Karena itu, sekolah berupaya menguatkan mental siswa agar tidak terlalu khawatir. Sebab, siswa tetap bisa mengikuti ujian susulan. Jika merujuk pada jadwal, ujian susulan untuk teori kejuruan dilaksanakan pada 19 April mendatang.
Masalah serupa terjadi di SMKN 3 Surabaya. Dua di antara lima ruang ujian mengalami masalah tersebut. Tepatnya pada program keahlian teknik audio video (TAV). Pada sesi pertama kemarin, ada tiga ruangan yang diisi siswa TAV. Yakni, ruang 2, 3, dan 5. Di ruang 2, soal bisa muncul semua. Sementara itu, di ruang 3 dan 5, sebagian soal tidak muncul.
Hambatan yang terjadi secara nasional itu sempat membuat siswa panik. Proktor dan teknisi langsung memeriksa. Sementara itu, para siswa tetap mengerjakan soal-soal yang masih bisa dikerjakan. ’’Kami berharap siswa- siswa tidak down,’’ kata Kepala SMKN 3 Surabaya Mudianto.
Setelah dilakukan perbaikan, menurut dia, soal yang sebelumnya hilang akhirnya bisa muncul. Dia mengungkapkan, hanya segelintir siswa yang soalnya tetap tidak muncul, tapi tidak sampai 10 nomor. ’’Untung tidak ada yang sampai ujian susulan,’’ katanya.
Hal tersebut sesuai dengan instruksi pemerintah pusat. Jika ada lebih dari 10 soal yang tidak muncul, siswa bisa mengikuti ujian susulan. Jika kurang dari 10 soal, itu dianggap bonus.
Mudianto menyatakan, permasalahan hanya terjadi dalam program keahlian TAV. Sementara itu, para siswa di sesi II dan III, yakni jurusan teknik permesinan, teknik kendaraan ringan, teknik gambar bangunan, kelistrikan, dan multimedia, tidak mengalami hambatan. ’’Alhamdulillah, sesi berikutnya aman,’’ ucapnya.
SMKN 1 Surabaya juga mengalami hal serupa, tapi tidak separah di SMKN 2. Singgih Reza, siswa kelas XII program keahlian multimedia, mengungkapkan, yang tidak muncul adalah soal nomor 9. ’’Ya, tidak ada tulisan atau gambarnya,’’ tutur siswa yang mengikuti ujian pada sesi pertama itu kemarin (6/4).
Melihat masalah tersebut, dia dan teman-temannya sempat meminta tolong kepada teknisi. Namun, soal tidak kunjung muncul. Akhirnya, ada keputusan bahwa soal yang tidak muncul itu dijadikan bonus. Artinya, siswa hanya mengerjakan soal yang muncul.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Saiful Rahman pun angkat bicara soal hambatan dalam hari terakhir UNBK bagi siswa SMK tersebut. Menurut dia, kondisi itu merupakan problem secara nasional. ’’Kami sudah koordinasikan. Rupanya, di pusat ada yang blank. Jadi, soal tidak muncul,’’ terangnya.
Menurut dia, ada beberapa kemungkinan penyebab tidak munculnya soal. Salah satunya, banyaknya bidang keahlian di SMK. Karena itu, sinkronisasi antara Direktorat Pembinaan SMK dan Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak cocok. Akibatnya, tidak semua soal bisa masuk. ’’Prinsipnya, ini adalah kesalahan dari pusat dan pusat siap menyelenggarakan ujian susulan mulai 18 April nanti,’’ tegasnya.
Saiful menegaskan, persoalan tersebut tidak bisa diterima karena tidak adil bagi siswa. Karena itu, dia menyarankan agar ujian diulang saja. Terutama bagi siswa yang soalnya tidak muncul. Untuk siswa lain yang tidak mengalami kendala, mereka bisa tetap mengerjakan soal-soal dengan baik.
Kejadian tersebut menjadi pelajaran bagi dispendik. Mereka tidak ingin masalah itu terulang dalam pelaksanaan UNBK SMA dan seterusnya. Karena itu, dispendik akan secepatnya berkoordinasi dengan puspendik. ’’Di SMA nanti ada mata pelajaran pilihan yang mirip-mirip dengan soal kejuruan SMK ini. Jangan sampai hambatan yang sama terulang,’’ ujarnya.
Di tempat terpisah, Kepala Puspendik Kemendikbud Prof Nizam mengungkapkan, timnya segera mendalami masalah itu. Menurut dia, soal ujian kejuruan sedikit berbeda dengan mata pelajaran lainnya. Bentuk soal lebih kompleks. Ada gambar, video, dan berbagai bentuk lain. ’’Mungkin saja tidak bisa jalan karena berbagai faktor hardware dan software di masing-masing sekolah,’’ jelasnya saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.
Guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menjelaskan, siswa yang soalnya tidak muncul lebih dari 10 diberi kesempatan untuk mengikuti ujian susulan. Sementara itu, yang kurang dari 10 soal dianggap bonus, tapi tidak berarti dianggap benar. Misalnya, hanya 33 di antara 40 soal yang muncul, sedangkan 7 lainnya hilang. Jadi, nilai ujiannya dihitung dari 33 soal yang telah dikerjakan siswa. ’’Bukan yang tujuh itu dianggap jawaban benar,’’ tegasnya.
Sementara itu, SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) kemarin melakukan kegiatan khusus untuk memotivasi siswa menjelang pelaksanaan UNBK SMA Senin mendatang (10/4). Sekolah di Jalan Pucang Anom itu mengadakan doa bersama dan siraman rohani bagi para siswa. Kegiatan diakhiri dengan pelepasan balon. ’’Ini mengibaratkan pelepasan sifatsifat dalam diri kita yang kurang terpuji. Misalnya, ketidakjujuran,’’ ujar Kepala Smamda Astajab.
Dia berharap UNBK tahun ini berjalan lancar. Dua tahun sebelumnya, mereka melaksanakan ujian kelulusan tersebut dengan komputer. Pengalaman tahun-tahun sebelumnya dijadikan pelajaran untuk menyempurnakan agenda tahun ini. (ant/puj/c5/git)