Jawa Pos

Hand Sanitizer Kulit Lemon

Daur Ulang hingga Bernilai Ekonomis

-

SURABAYA – Jangan buang kulit lemon. Sebab, kulit lemon bisa diolah menjadi hand sani

tizer. Hal itu dilakukan mahasiswa Universita­s Katolik Widya Mandala (UKWM) Surabaya dan siswa SMA Margie.

Mahasiswa jurusan Farmasi UKWM Putu Anugerah Praditha menyatakan, dia berupaya mengolah kulit lemon menjadi produk bernilai ekonomis.

Caranya, kulit lemon diiris tipis, lalu dikeringka­n pakai oven selama sehari dengan suhu 50 derajat Celsius. Kemudian, kulit lemon dihaluskan hingga menjadi serbuk. Serbuk tersebut diayak sampai halus. ’’Kalau halus, penarikan zat aktif lebih mudah,’’ tuturnya.

Zat aktif ditarik menggunaka­n etanol dengan cara dikocok. Hasilnya kemudian didiamkan selama sehari dan diambil bagian yang bening. Bagian tersebut diuapkan hingga menjadi kental.

Setelah itu, Putu mengolahny­a dengan bantuan formula lain untuk menjadi hand sanitizer. Salah satunya, bantuan Ultrez 20 untuk membentuk gel. Ada juga gliserin dan PEG 60 Almond untuk membentuk kelembapan. ’’Kesulitann­ya, butuh waktu lama mengutak-atik formula supaya dapat hand sanitizer yang jernih, juga tidak kering di tangan,’’ ungkapnya.

Farida Lanawati Darsono, kepala Laboratori­um Formulasi dan Teknologi Sediaan Liquid dan Semisolit UKWMS, mengatakan bahwa pihaknya ikut memfasilit­asi ide-ide inovasi para mahasiswa. Selain itu, inovasi yang memiliki nilai komersial diproduksi massal. Ada unit kewirausah­aan kampus yang siap membantu. Termasuk mengenalka­n penyuplai bahan baku hingga distributo­r produk.

Inovasi senada dibuat siswa SMA Margie. Berawal dari tantangan membuat proyek daur ulang, tujuh siswa SMA Margie membuat hand sanitizer dari perpaduan kulit lemon dan pelepah pisang.

Ditemui pada Rabu (5/4), para siswa memotong pelepah pisang tipis-tipis. Setelah itu, mereka menumbukny­a hingga halus. Adapun kulit lemon mereka masak. ’’Lalu, pelepah pisang dimasak, sedangkan kulit lemon direndam alkohol,’’ ujar Laurentius Ardie Martono, anggota tim.

Alkohol yang digunakan untuk merendam kulit lemon menggunaka­n konsentras­i 97 persen. Perendaman bertujuan mengeluark­an minyak atsiri dari kulit lemon. Proses mengeluark­an minyak tersebut tidak bisa cepat. Butuh waktu lima hingga tujuh hari untuk mendapatka­n hasil maksimal.

Untuk pelepah pisang, prosesnya lebih cepat. Pelepah yang halus dipanaskan hingga mendidih. Air rebusan tersebut kemudian dicampurka­n hasil rendaman kulit lemon. ’’Perbanding­an 1:3. Satu sendok air pelepah pisang dicampur tiga sendok perasan kulit lemon,’’ jelasnya.

Ide memadukan pelepah pisang dan kulit lemon tersebut muncul lantaran keduanya memiliki sifat saling melengkapi.

Guru biologi SMA Margie Rini Novita Sari mengungkap­kan, kegiatan praktik tersebut menjadi bagian dari program mingguan sekolah. (puj/elo/c15/nda)

 ?? ALLEX QOMARULLA/JAWA POS ?? BERNILAI JUAL: Mahasiswa Jurusan Farmasi UKWM Putu Anugerah Praditha berkreasi memanfaatk­an kulit lemon menjadi hand sanitizer.
ALLEX QOMARULLA/JAWA POS BERNILAI JUAL: Mahasiswa Jurusan Farmasi UKWM Putu Anugerah Praditha berkreasi memanfaatk­an kulit lemon menjadi hand sanitizer.
 ?? ARYA DHITYA/JAWAPOS ?? BAHAN ALAMI: Dari kiri, Gebi, Kezia, Esther, Cindy, Marcellia. Berdiri, Laurentius dan Richie. Para siswa SMA Margie ini memadukan kulit lemon dan pelepah pisang untuk bahan hand sanitizer.
ARYA DHITYA/JAWAPOS BAHAN ALAMI: Dari kiri, Gebi, Kezia, Esther, Cindy, Marcellia. Berdiri, Laurentius dan Richie. Para siswa SMA Margie ini memadukan kulit lemon dan pelepah pisang untuk bahan hand sanitizer.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia