Kemenangan yang Diawali Kegentaran
SURABAYA – Pelabuhan III kehilangan dua rekor sekaligus saat menghadapi HBS kemarin. Tak cuma kalah, tapi juga kebobolan untuk kali pertama setelah Kompetisi Internal Persebaya grup A memasuki laga keenam.
Selain itu, akibat kekalahan 0-2 di Stadion Gelora 10 Nopember tersebut, tim asuhan Sunar Sulaiman itu tergeser ke posisi ketiga. Sebaliknya, HBS naik ke posisi kedua.
Pelatih HBS M. Ridwan Anwar menyatakan, sebelum pertandingan, dirinya dan pasukannya sempat gentar menghadapi lawan yang belum pernah kalah dan kebobolan. ” Tapi, setelah melihat lawan mulai kelelahan menyerang, kami memanfaatkan itu. Pergantian pemain memang sengaja saya lakukan lebih awal (menit ke-26) agar permainan kami bisa lebih menyerang,” ungkapnya.
Seperti diakui Ridwan, kegentaran HBS tersebut tampak pada 25 menit pertama. Mereka bertahan total dalam durasi waktu itu.
Taktik tersebut ternyata berbuah. Kedisiplinan para pemain bertahan HBS mulai membuat pemain depan lawan frustrasi. Memanfaatkan kondisi itu, Ridwan pun menginstruksi pasukannya agar keluar menyerang.
Taktik ini pun terbukti ampuh. HBS beberapa kali menekan Pelabuhan. Buntutnya, HBS membuka keunggulan pada menit ke-38 berkat aksi Ramadhan Permadani.
Pada paro kedua, jual beli serangan ditunjukkan kedua kubu. Dua puluh menit menjelang bubaran, HBS mulai bermain bertahan lantaran hasil sudah berpihak pada mereka. Sebaliknya, Pelabuhan terus berusaha mencuri gol agar rekor kemenangan mereka masih tetap terjaga.
Tapi, bukannya bisa membalas, mereka malah kembali kebobolan. Nico Dwi menjadi pembobol gawang Pelabuhan III yang dijaga M. Fajar Ali, kali ini melalui eksekusi tembakan bebas pada menit ke-68.
Meski kalah, Sunar Sulaiman menganggap anak asuhnya sudah tampil cukup bagus. Kekalahan kemarin juga bakal menjadi pelajaran penting bagi pasukannya.
”Saya rasa justru banyak evaluasi agar pemain bisa banyak belajar dari sini,” ujar mantan pemain Persela Lamongan itu. (dit/c10/ttg)