Pidato, Ceritakan Nasi Goreng
SURABAYA – Setelah sukses menggelar lomba menyanyi lagu-lagu Indonesia bagi siswa asing, UPT Bahasa dan Budaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali berinovasi. Yakni, mengadakan lomba pidato bahasa Indonesia bagi siswa asing. Tak hanya dari ITS, lomba itu juga diikuti 30 mahasiswa asing dari UNY, UK Petra, Unesa, Unair, dan Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Anastasia Dotsenko, salah seorang peserta lomba, menuturkan bahwa lomba tersebut merupakan pengalaman barunya berpidato dengan bahasa Indonesia. Dia bersemangat mengikuti kegiatan itu.
Tujuh bulan berada di Indonesia, Anastasia merasakan beberapa macam masakan. Menu favoritnya adalah nasi goreng, sate ayam, dan bubur madura. Menu-menu tersebut yang diceritakannya dalam pidato singkat selama lima menit itu. ”Nasi goreng, Anda bisa mendapatkannya di mana saja, di seluruh warung yang ada di jalan, restoran yang sanggat mewah, dan sitiap rumah yang Anda datangi,” ujarnya saat berpidato kemarin (6/4).
Awal masuk Indonesia, dia hanya tahu kata terima kasih. Tapi, setelah belajar selama tujuh bulan, dia sudah cukup mahir berbicara dengan bahasa Indonesia. ”Kalau formal saja tidak susah, tapi kalau campur bahasa Jawa sulit,” bebernya.
Dalam pembuatan naskah, Anastasia menggunakan aplikasi Google Translate. Selain itu, dia dibantu mentornya di UPT Bahasa dan Budaya ITS. Dia mengatakan sempat melakukan revisi hingga dua kali sampai naskahnya benar-benar jadi.
Sementara itu, Kepala UPT Bahasa dan Budaya ITS Ratna Rintaningrum menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan salah satu bagian dari kurikulum mereka untuk penutur asing. Lomba pidato itu dimenangkan perwakilan UNY Kijambu Jihn Baptist dari Uganda. (ant/c7/nda)