Jawa Pos

Enam Kali Cabuli Bocah 8 Tahun

Pelaku Minder Sering Ditolak Lawan Jenis

-

SURABAYA – Cerita miris kasus pencabulan kembali terjadi di metropolis. Kali ini peristiwa tersebut menimpa Lili (nama samaran). Bocah delapan tahun itu mendapat perlakuan tidak senonoh dari Anjar Susilo yang tidak lain tetanggany­a sendiri.

Pria 39 tahun tersebut membeberka­n perlakuan bejatnya terhadap Lili di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak kemarin (6/4). Dengan wajah tertutup kerpus, dia tampak tenang. Sorot matanya selalu mengarah ke kamera awak media.

Anjar menyatakan sudah enam kali mencabuli korban. Pria yang tinggal di Jalan Pesapen tersebut melancarka­n aksinya selama hampir sebulan. ’’Biasanya saya ngelakuinn­ya seminggu dua kali,’’ katanya.

Pencabulan yang dialami siswa SD itu terjadi awal Februari lalu. Tepatnya saat Lili pulang sekolah. Saat hendak menutup pintu, Lili tiba-tiba dikejutkan kehadiran Anjar.

Pelaku memaksa Lili untuk mencopot celana dalamnya. Korban pun menolak. Namun, Anjar yang sudah dikendalik­an nafsu bejatnya lantas bergerak sendiri. Dia melorotkan celana dalam yang dikenakan bocah tersebut.

Korban kemudian disuruh telentang di kasur ibunya. Dalam kondisi telanjang, Anjar langsung memainkan (maaf) kemaluan Lili. Tidak berhenti di situ, pelaku juga memerintah korban untuk melakukan oral.

Agar korban mau tutup mulut, Anjar memberinya uang Rp 2 ribu. Pelaku juga mengancam berbuat kekerasan jika korban berani melapor. Ancaman tersebut mampu membungkam korban untuk sementara waktu. Hasilnya, Anjar bisa beraksi hingga enam kali.

Anjar mengaku tidak pernah sampai melakukan penetrasi. Namun, hasil visum terhadap korban menunjukka­n fakta lain. ’’ Ternyata, selaput daranya robek,’’ jelas KBO Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu Rony Faslah.

Perbuatan Anjar terungkap setelah Lili memberanik­an diri untuk bercerita kepada orang tuanya. Tentu, orang tuanya kaget. Mereka lantas melapor ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak. ’’Kami langsung melakukan penangkapa­n setelah keluarga korban membuat laporan,’’ tutur Rony.

Pelaku ditangkap di rumahnya pada Minggu lalu (19/3). Dia tidak bisa mengelak saat digerebek. Bahkan, Anjar mengakui semua perbuatany­a.

Kepada polisi, Anjar mengaku tega berbuat cabul bukan karena memiliki kelainan seksual. Dia hanya minder lantaran sering ditolak lawan jenis sebayanya. ’’Dia itu minder. Karena enggak ada lawan lain, ya akhirnya sama anak kecil ini,’’ jelasnya.

Rony berharap kasus seperti itu tidak terulang. Dia mengatakan prihatin dan iba saat mengetahui korban yang masih sangat belia. ’’Saya harap penahanan ini bisa menimbulka­n efek jera kepada pelaku sehingga tidak mengulangi hal yang sama di kemudian hari,’’ papar Rony. (bin/c15/fal)

Saya harap penahanan ini bisa menimbulka­n efek jera kepada pelaku sehingga tidak mengulangi hal yang sama di kemudian hari.” Iptu Rony KBO Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia