Asyiknya Bermain di Atas Pesawat
Belajar dengan melihat langsung menjadi daya tarik sendiri. Apalagi, kegiatannya tidak berada di dalam kelas. Kunjungan rumah pintar menjadi alternatif belajar yang menyenangkan. Beberapa rumah pintar di Kota Delta pun memiliki daya tarik tersendiri.
KAMIS jadi hari yang paling ramai di Rumah Pintar Juanda Cendekia. Sebab, pada hari itu, pusat kunjungan rombongan sekolah diperbolehkan datang. Misalnya, kemarin (6/4) setidaknya ada tujuh sekolah dari jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), dan sekolah dasar (SD) yang berbondongbondong mengikuti kegiatan di sentra-sentra Rumah Pintar Juanda Cendekia itu. Lokasinya di Jalan Ir H Juanda, Desa Betro, Sedati.
Cuaca mendung yang menyelimuti angkasa di wilayah Bandara Udara Internasional Juanda mendukung aktivitas para siswa tersebut. Kondisi itu didukung angin dingin yang terasa semilir berembus di sela-sela pepohonan rimbun di kawasan tersebut.
Rumah pintar itu menjadi tempat favorit anak-anak yang begitu riang kala menatap pesawat berlalu-lalang di langit. Tak hanya moda transportasi udara komersial, pesawat militer yang sedang berlatih pun sesekali terlihat mengudara. Bahkan, salah satunya terparkir di halaman rumah pintar. Pesawat betulan loh, tapi sudah dikandangkan. Pesawat berjenis bonanza bercat putihbiru itu menjadi pemandangan pertama saat memasuki halaman rumah pintar.
Anak-anak yang penasaran langsung mendatangi pesawat tersebut dan melongok ke bagian kabin. Asyiknya lagi, mereka bisa bermain flying fox yang lintasannya tepat di atas pesawat itu. Misalnya, siswa dari SDN Perak Barat Surabaya yang tampak riang saat meluncur dengan flying fox satu per satu kemarin.
”Aku bersemangat. Aku bersemangat. Yes!” teriak Andini Chika, salah seorang anak didik di PPT (Pos PAUD Terpadu) Dahlia Surabaya. Dia dan 24 kawannya menjadi rombongan yang kali pertama masuk ke sentra-sentra rumah pintar tersebut. Dengan menggunakan seragam oranye, mereka tampak sangat riang. Dengan rapi, Andini berbaris mengikuti teman satu sekolahnya di pelataran pintu masuk gedung utama rumah pintar yang diresmikan pada 22 Desember 2009.
Kemudian, anak-anak berbaris memanjang layaknya kereta api. ”Kereta api tidak boleh putus. Tidak boleh putus,” nyanyian mereka nyaring terdengar. Sentra pertama yang dikunjungi adalah ruang komputer. Di sana, terdapat 12 unit komputer yang bisa digunakan untuk mempelajari tayangan bermuatan ilmu pengetahuan. Termasuk pengenalan tentang TNI-AL dan Penerbangan Angkatan Laut. Maklum, Rumah pintar tersebut memang berada di bawah perlindungan Komandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Danpuspenerbal).
Rampung belajar di sentra komputer, anak-anak langsung menuju sentra baca setelah TK Melati Ceria Surabaya diberi waktu untuk membaca-baca dan bernyanyi bersama di sana. Wakil Ketua Pengurus Rumah Pintar Juanda Cendekia Mayor Laut Agus Bakhrudin menyatakan bahwa me- rolling rombongan sekolah dari satu sentra ke sentra yang lain sangat wajar pada Kamis. ”Kalau ngumpul di sini semua langsung, ya nggak bisa. Karena itu, selain punya tiga ruang sentra, kami gantian menggeser mereka berkunjung ke hanggar pesawat dan bermain di area outdoor,” jelasnya yang ditemui saat meninjau aktivitas kunjungan.
Ciri khas kala berkunjung ke Rumah Pintar Juanda Cendekia adalah kesempatan memasuki hanggar Lanudal Juanda Puspenerbal. Rombongan sekolah hanya diperbolehkan berkunjung ke wilayah dinas tersebut pada Kamis. ” Kan memang masih dibuat dinas, jadi nggak bisa dong setiap hari masuk. Bisa sama-sama terganggu,” tandasnya.
Ria Iriyani, 39, wali murid siswa TK Dewi Sartika Zahwa Putri Astiti, mengaku senang dengan sistem pembelajaran di Rumah Pintar Juanda Cendekia. ”Tidak membuat anak-anak bosan. Sudah begitu lengkap” ujarnya semringah. (via/c16/dio)