Jawa Pos

Tidak Bosan Mengenal Pemilu

-

MENDENGAR kata pemilihan umum (pemilu), para anak muda menganggap hal itu tidak menarik. Apalagi, ciri pemilu kental dengan dukung-mendukung kandidat. Kampanye di sana-sini. Saling fitnah dan menyebar berita hoax. Ujung- ujungnya, saat hari pencoblosa­n, ada money politics. Alhasil, kegiatan berdemokra­si tersebut dianggap sambil lalu.

Sebenarnya lingkup pemilu tidak sekecil itu. Ketika dilihat dari dekat, dalam pemilu orang bisa belajar tata cara serta demokrasi di Indonesia. Saat ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sidoarjo punya cara asyik mengajak orang melihat dari dekat proses pemilu. Yakni, di rumah pintar pemilu (RPP). Namanya Pendapa Delta. Bangunan itu berada di Kantor KPUD, Jalan Cemengkala­ng.

RPP Pendapa Delta tidak begitu besar. Ukuran bangunanny­a hanya 10 x 5 meter. Kemarin (6/4) Jawa Pos sempat berkunjung ke tempat itu. Jawa Pos melihat koleksi yang disajikan KPUD di dalam RPP.

Di tembok ruangan, melekat deretan poster-poster. Jumlahnya sekitar 17 poster. Mayoritas bercerita tentang pemilu. Misalnya, gambaran sejarah pemilihan umum di Indonesia mulai 1955 hingga periode reformasi. Ada juga penjelasan tentang pentingnya pemilu dan demokrasi. Selain itu, struktur organisasi KPU mulai tingkat daerah hingga pusat dan gambar presiden serta wakil preside terpilih.

Untuk menarik pengunjung, petugas menempatka­n sejumlah perlengkap­an saat pemilu. Contohnya, bilik suara yang digunakan dalam Pemilihan Presiden 2014. Di sebelahnya, terdapat tinta yang digunakan untuk memberikan tanda bagi warga yang sudah memilih. Tak ketinggala­n, koleksi buku-buku pemilu. Jumlahnya lebih dari 50 buah. Buku itu tertata rapi di rak yang menempel di dinding.

Bagi yang ingin belajar sekaligus bermain, petugas menyediaka­n permainan ular tangga. Uniknya, ular tangga itu berfungsi untuk memberikan informasi mengenai hal positif dan negatif dalam pemilihan. Misalnya, jika pemain berada dalam kotak black campaign, dia harus turun. Sebaliknya, jika berada di kota ketuhanan yang mahaesa, pemain akan melonjak ke atas.

Ruangan selanjutny­a adalah tempat pemutaran film dokumenter. Di dalamnya terdapat sejumlah kursi dan televisi 20 inci. Pengunjung bisa melihat video pemilu, lantas mendiskusi­kannya.

Baru dua hari beroperasi, RPP sudah menjadi jujukan siswa. Kemarin Sri Wulandari dan Riski Salsabila Ayunanda dari SMK PGRI 3 Sidoarjo melihat-lihat koleksi RPP. Setelah itu, keduanya memutuskan untuk bermain ular tangga. Permainan tersebut dimenangka­n Wulandari.

Keduanya juga melihat bentuk bilik suara. Sri mengatakan, awalnya dirinya tidak begitu tertarik pada pemilu. Menurut dia, saat pemilu, pemilih hanya datang ke TPS, setelah itu mencoblos. Lantas, pulang. ”Setelah berkunjung ke RPP, saya jadi tahu pemilu sangat penting untuk memilih pimpinan negara,” ucapnya. ( aph/c7/dio)

 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? PEMILIH PEMULA: Rizki Salsabila (kanan) dan Sri Wulandari di salah satu sudut Rumah Pintar Pemilu di KPUD Sidoarjo kemarin.
BOY SLAMET/JAWA POS PEMILIH PEMULA: Rizki Salsabila (kanan) dan Sri Wulandari di salah satu sudut Rumah Pintar Pemilu di KPUD Sidoarjo kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia