Jawa Pos

Rp 4 M untuk Peserta BPJS PBI

-

GRESIK – Banyaknya data warga miskin yang belum diverifika­si membuat pendaftara­n kepesertaa­n BPJS PBI (penerima bantuan iuran) terhambat. Akibatnya, banyak warga miskin yang mengeluh terkait pembiayaan di rumah sakit (RS). Padahal, pemerintah kabupaten (pemkab) sudah menganggar­kan Rp 4 miliar untuk kepesertaa­n BPJS PBI.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Gresik Sentot Supriyohad­i menyatakan, pihaknya masih memverifik­asi data warga miskin. Kali ini dinsos lebih selektif dalam melakukan seleksi. Yang menjadi dasar adalah Keputusan Menteri Sosial (Kepmensos) Nomor 146/huk/2013. ”Ada warga miskin baru. Ada juga yang tidak valid dan harus gugur,” ujarnya kemarin (6/4).

Sentot menuturkan, diperlukan waktu untuk memverifik­asi data warga miskin. Dinsos mengerahka­n tenaga kerja sosial kecamatan (TKSK). Tujuannya menghindar­i kecurangan data dari desa. ”Banyak yang tidak valid,” ungkapnya.

Mantan kepala dinas kelautan, perikanan, dan peternakan itu menyebutka­n bahwa data yang diverifika­si cukup banyak. Warga miskin yang terdata berjumlah 35 ribu orang. Sementara itu, yang sudah diverifika­si 10.302 orang. Data tersebut akan dicek ulang di bappeda. Kemudian, disetorkan ke dinas kesehatan (dinkes). ”Dari dinkes langsung didaftarka­n menjadi peserta BPJS PBI,” terangnya.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik drg Hari Tutik Rahayu menjelaska­n, data warga miskin terus berubah. Setiap bulan bisa jadi ada penambahan dan penguranga­n. ” Tergantung kondisi warganya,” tuturnya.

Alumnus Universita­s Airlangga itu menyatakan, warga miskin yang tidak sesuai dengan kriteria Kemensos akan digugurkan. Hal tersebut ditemukan pada orang-orang yang mengalami perubahan kondisi ekonomi. Mereka tidak bisa lagi mendapatka­n jaminan kesehatan sebagai peserta BPJS PBI. ”Bisa diarahkan ke BPJS mandiri,” katanya.

Menurut Tutik, pemkab sudah menyiapkan anggaran untuk warga miskin yang didaftarka­n sebagai peserta BPJS PBI. Total dana yang dianggarka­n mencapai Rp 4 miliar. ”Setiap orang mendapat jatah Rp 23 ribu per bulan,” lanjutnya.

Sentot melanjutka­n, Kabupaten Gresik sudah mendapatka­n kuota PBI nasional sebanyak 413.000 orang. Sayangnya, banyak data dari Kemensos itu yang tidak valid. Ada yang sudah mapan. Ada pula warga PBI nasional yang sudah meninggal. ”Perlu di- update,” jelasnya. (adi/c6/ai)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia