Jawa Pos

Pertemukan Perekrut dan Pendaftar

-

POLRI membuat terobosan untuk menghilang­kan permainan dalam seleksi anggota kepolisian. Salah satu caranya, mempertemu­kan personel Polri yang menjadi panitia rekrutmen dengan orang tua dan calon polisi yang mendaftar. Saat itulah diumumkan bahwa tawaran beking adalah upaya penipuan.

Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (ASDM) Irjen Arief Sulistyant­o menyatakan, selama ini ada berbagai macam imbauan untuk tidak berperilak­u korup dan sebagainya dalam seleksi anggota Polri. ’’Itu perlu dipertegas,’’ ujarnya.

Karena itu, dia membuat kebijakan untuk mengumpulk­an panitia seleksi, orang tua, dan calon polisi. Saat itulah semua pihak diberi pemahaman untuk tidak melakukan permainan apa pun.

’’Saya apelkan semua mereka saat saya keliling ke polda-polda. Biar jelas dan orang tua serta calon polisi berani menghindar­i pemerasan, penipuan, dan suap. Saya pernah terapkan ini di Kalimantan Barat saat menjadi Kapolda,’’ ungkap Arief.

Dengan pertemuan itu, ruang gelap yang selama ini dimanfaatk­an untuk mencari keuntungan akan tertutup. Orang tua dan calon polisi memiliki keyakinan bahwa tidak ada permainan dalam seleksi. Begitu pula personel yang menjadi panitia seleksi, mereka tentu takut dan akhirnya tidak berani main-main. ’’Dampaknya sangat besar. Saya harap setiap Kapolda melakukann­ya,’’ tegasnya.

Untuk mendamping­i semua itu, Polri juga membuka lebar- lebar semua jalur untuk melaporkan adanya permainan dalam seleksi Polri. Baik secara online maupun melalui telepon hingga pesan singkat. ’’Lapor saja, para penipu itu pasti kami tindak,’’ ujarnya.

Dengan begitu, Arief menuturkan, celah yang selama bisa dimanfaatk­an akan tertutup. Memang ada pengawas internal dan eksternal. Namun, tentu sulit untuk bisa mengawasi selama 24 jam penuh. ’’Karena itu, harus bersama-sama untuk melakukan pengawasan,’’ tuturnya.

Menurut dia, seiring hilangnya perilaku korup dalam seleksi kepolisian, anggota yang diterima tentu memiliki kualitas terbaik. Dengan demikian, diharapkan polisi bisa bekerja dengan lebih baik dalam melayani masyarakat.

’’Saat pelayanan itu tidak korup, tidak akan meminta apa pun ke masyarakat. Dengan begitu, kepercayaa­n publik kepada kepolisian akan meningkat,’’ katanya. (idr/c5)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia