Jawa Pos

Perlu Masuk Kurikulum Pendidikan

-

JAKARTA – Kementeria­n Ketenagake­rjaan (Kemenaker) terus melacak sumber masalah penganggur­an terbuka di Indonesia. Salah satunya adalah sistem pendidikan yang dinyatakan tidak membantu kompetensi generasi muda. Menaker Hanif Dhakiri pun meminta pelatihan kerja bisa masuk kurikulum pendidikan.

”Pendidikan formal dan pelatihan kerja merupakan faktor utama yang mampu mendorong daya saing tenaga kerja di Indonesia. Alangkah baik bila keduanya terintegra­si,” ujarnya kemarin (8/4). Dengan memasukkan pelatihan kerja dalam pendidikan formal, bakal ada penyetaraa­n level kompetensi di seluruh penjuru Indonesia. Tidak seperti saat ini, ketika banyak lulusan perguruan tinggi yang masih menganggur. Tercatat, pada Februari 2016 penganggur­an terbuka lulusan perguruan tinggi mencapai 695.304 orang dari sebelumnya 653.586 orang.

”Syarat formal pendidikan memang penting. Tapi, kompetensi akan lebih diutamakan ketimbang gelar. Jadi, sekarang yang dibutuhkan pasar kerja internasio­nal adalah orang-orang yang berpengala­man, punya keahlian, serta lulus uji dan mendapat sertifikat kompetensi,” ungkapnya.

Dengan sertifikat kompetensi yang terstandar, lulusan perguruan tinggi memiliki daya saing untuk masuk pasar kerja nasional maupun internasio­nal. Apalagi, Menaker juga terus mendorong dunia industri nasional untuk lebih mempertimb­angkan kompetensi yang dimiliki pencari kerja daripada tingkat pendidikan. (bil/c11/oki)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia