Peta Suara Sulit Dianalisis
Persaingan Putaran Kedua Pilgub DKI Makin Panas
JAKSEL – Coblosan Pilgub DKI 2017 putaran kedua sebentar lagi. Persaingan semakin ketat. Kedua kubu mengeluarkan kekuatan penuh. Tokoh-tokoh level nasional semakin sering turun ke bawah. Selain itu, sejumlah analisis menyebutkan, nyaris mustahil meramal yang menang.
Politikus senior PKS Hidayat Nur Wahid merupakan salah seorang di antara para tokoh nasional yang mengencangkan pergerakan. Dia terus mengunjungi warga di ibu kota demi memenangkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Kemarin dia membuka Turnamen Bulutangkis HNW Cup di GOR Mampang. Tak kurang dari 50 pasang pebulu tangkis memeriahkan ajang tersebut. Mereka memiliki pilihan yang sama dalam pilgub ibu kota. ’’Untuk ikut memenangkan Anies-Sandi,’’ jelas Nur Wahid.
Tidak hanya sampai di situ, setelah membuka acara, Nur Wahid tak mengambil banyak waktu untuk berdiam diri. Tak lama berselang, dia melanjutkan pergerakan. Dia mengunjungi berbagai daerah di DKI. ’’Beberapa titik di Pasar Minggu. Tidak lain untuk memenangkan Anies-Sandi,’’ katanya.
Di sisi lain, pendukung petahana Basuki T. Purnama-Djarot Saiful Hidajat tak kalah gesit. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Romahurmuziy mempertegas pilihan. Ketua DPW PPP DKI kubu Romi –sapaan Roamhurmuziy– Abdul Aziz menyatakan, pihaknya telah mengerahkan berbagai unsur partai untuk memenangkan petahana.
Dia antaranya, Gerakan Pemuda Kakbah (GPK), Angkatan Muda Kakbah (AMK), Wanita Persatuan Pembangunan (WPP), dan Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI). Dia mengungkapkan, semua bergerak sekuat tenaga demi meraih kemenangan.
Salah satu fokus mereka adalah meraup suara pasangan nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang tumbang pada putaran pertama. Semua dikerahkan ke titik-titik inti lumbung suara pasangan tersebut. ’’Mengalihkan dukungan ke AhokDjarot,’’ ucapnya.
Sementara itu, kalangan pengamat merasa makin sulit menyimpulkan perkembangan peta suara meski beberapa survei terakhir menyebutkan pasangan Anies-Sandi unggul. ’’Saya stop dulu komentar soal pilgub DKI,’’ ungkap pengamat politik UI Sri Budi Eko Wardani ketika dimintai pendapat.
Terkait dengan dukungan partai-partai yang diisi banyak warga nahdliyin, dia menyatakan, tidak mudah menetapkan penilaian. Menurut dia, peta suara NU sulit dibaca. Sebagai organisasi, lanjut dia, sejak dulu, langkah NU memang sulit ditebak.
Di beberapa media sosial, sejumlah pengamat politik juga tidak berani langsung menyebut pemenang. Pada umumnya, mereka menyebutkan, siapa pun pemenangnya, marginnya tak akan lebih dari 3 persen. Beberapa hal masih disebut sebagai determinan. Pertama, kasus penistaan agama. Menurut pengamat politik Burhanuddin Muhtadi di statusnya, kasus penistaan agama itu cukup menentukan elektabilitas Ahok-Djarot. Namun, ada beberapa faktor yang justru menguntungkan Ahok jika isu agama tersebut terus dimainkan dengan tidak patut.
Sementara itu, Sidik Sabri, komisioner KPU DKI, menuturkan bahwa jumlah DPT putaran kedua sudah ditetapkan lembaga tersebut sehingga tidak akan berubah. Karena itu, lembaga tersebut tak akan menuruti permintaan tim pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno agar KPU DKI melakukan perbaikan DPT.
Sebelumnya, tim pasangan nomor tiga tersebut menyatakan, terdapat temuan sekitar 153.811 data invalid dari total 7.218.280 DPT. ’’DPT tidak berubah. Hanya akan diberikan keterangan invalid,’’ ucapnya.
Jika ditemukan pemilih yang memiliki NIK atau NKK cacat, surat undangan pemilih (C6) tak akan diberikan meski pemilih tetap berada dalam DPT. Selain itu, dalam daftar DPT tersebut, juga akan dicantumkan keterangan yang harus diketahui KPU DKI, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI, dan petugas di TPS. ’’Pemilih yang bersangkutan belum terverifikasi sebagai warga DKI atau tidak memenuhi syarat sebagai pemilih.”
Data DPT beserta keterangannya tersebut juga harus dipegang semua pihak penyelenggara pemilu untuk menghindari adanya penyalahgunaan DPT. Sidik menjelaskan, jika yang bersangkutan bisa membuktikan bahwa NIK atau NKK-nya valid pada hari pemungutan, hak pilihnya tetap bisa diberikan sebagai pemilih tambahan (DPTb). (ydh/ris/c23/ano)