Dari Pramuka untuk Desa Pramuka
Lebakharjo Tampil Beda
MALANG – Daerah selanjutnya yang akan disambangi Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka 2017 adalah Malang. Mengambil lokasi di Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, seribu anggota Pramuka akan mengecat di Desa Lebakharjo.
Istimewanya, desa itu dikenal sebagai desa pramuka. Desa asri tersebut sudah menjadi langganan untuk acara anak-anak muda, termasuk Pramuka Jatim.
Untuk menuju ke lokasi tersebut, dibutuhkan waktu sekitar 2 jam 30 menit dari pusat Kota Malang. Desa tersebut memiliki keunikan, seluruh nama jalan menggunakan istilah Pramuka. Misalnya, Jalan Penggalang Ramu, Jalan Siaga Bantu, dan Jalan Saka Bahari.
Di wilayah tersebut terdapat rumah singgah Presiden Suharto saat diselenggarakan Perkemahan Asia Pasifik 1978. Rumah tersebut kini dikenal sebagai rumah Pak Harto. ’’Di sini sering digunakan tempat kamping atau KKN mahasiswa,’’ ujar Yohan Gita Tamtama, salah seorang panitia.
Warga dikenal aktif turun tangan jika ada kegiatan Pramuka. Jika di wilayah sebelumnya dimeriahkan dengan tenda-tenda bazar, Desa Lebakharjo tampil beda. Alih-alih stan berisi jajanan, panitia dan warga telah menyiapkan tenda khusus sebagai dapur umum. Di dapur itulah para pramuka bisa bebas menyiapkan logistik mereka secara mandiri. ’’Tendanya sudah selesai dibangun hari ini (kemarin, Red),’’ jelas Yohan.
Nuansa Pramuka juga terasa kental dengan atribut-atribut di penjuru desa. Yohan mengatakan, rata-rata rumah warga dan gapura digambari logo tunas kelapa. Selain itu, mayoritas warganya memang aktif sebagai anggota Pramuka. Bahkan, yang berusia paro baya masih aktif hingga kini. Tradisi guyub ala Pramuka itu berlangsung sejak 1980-an.
Wakil Ketua Kwarda Jatim A.R. Purmadi menambahkan, pemilihan Desa Lebakharjo sebagai lokasi Festival Wirakarya Kampung Kelir 2017 sangat tepat. ’’Kami yakin, kegiatan di daerah tersebut akan mendapat dukungan dan respons positif dari masyarakat,’’ katanya.
Kegiatan itu, rencananya, diikuti anggota Pramuka penegak dan pandega dari Kwarcab Malang dan Blitar. Mulai besok (10/4) peserta sudah bisa mendaftar di lokasi festival. Pembukaan dilangsungkan pukul 19.00 dan dihadiri beberapa tokoh masyarakat. (deb/riq/c4/nda)