Antar Kucing Hitam Turun Kasta
SUNDERLAND – Sunderland merupakan klub juru kunci. Di Stadium of Light –kandang Sunderland– pun hanya 20 persen persentase kemenangan mereka di Premier League musim ini. Sejak 2017, tiga di antara empat laga kandang berakhir dengan kekalahan. Alasan logis bagi Manchester United agar tidak sial lagi di Wearside –kawasan tempat Sunderland bermarkas.
Sebab, dua musim terakhir United tidak pernah menang di sana. Dalam dua kali lawatan, klub berjuluk Setan Merah itu sekali bermain imbang dan musim lalu tumbang. ’’Saya akan mencoba melupakan semua yang telah terjadi,’’ ucap gelandang sekaligus kapten United Michael Carrick kepada situs resmi klub.
Sebagai pemain asli North East, lalu fans Newcastle United yang notebene lawan berat Sunderland di North East, Carrick tentu ingin ikut mengirim Sunderland degradasi musim ini. Apalagi, dia masih ingat bagaimana reaksi fans Sunderland saat United gagal dramatis pada perebutan gelar juara Premier League 2011–2012 dengan Manchester City.
United kala itu menang 1-0, tetapi City yang tetap menjadi juara. Dengan poin sama, 89 poin, City punya agresivitas gol lebih bagus. ’’Dalam beberapa, itu bisa memacu Anda. Tetapi, ini laga yang berbeda, dua pelatih yang berbeda, dan situasi yang benarbenar berbeda,’’ tambahnya.
Di atas kertas, United punya kans menang. Satu-satunya problem United adalah harus mampu mengalahkan diri sendiri. Berkaca dari hasil imbang sebelumnya, terlebih di kandang sendiri, tempo permainan United terlalu lambat. Pergerakannya memecah lini pertahanan lawan pun juga terlalu statis.
David Moyes sebagai tactician Su n de rl a n d mungkin sudah memahami cara bagus agar tidak lagi dipermalukan back-to-back oleh mantan kl u basuhan n yaitu. Caranya, membiarkan United mendominasi bola, lalu bermain bertahan, dan menyerang dengan counter attack. Solusi seperti itu pernah dilakukan Everton yang tidak begitu dominan di Old Trafford (5/4). Bukan hanya Everton, begitu juga cara yang dilakukan lawan lainnya yang menahan imbang United. Konsentrasi bekbek United lemah saat menghadapi serangan yang diawali bolabola atas. Awas, dari tuan rumah ada striker Jermaine Defoe yang sudah empat laga terakhir belum menciptakan gol. Dia pasti ingin memecahkan tren buruknya yang tidak pernah bisa mencetak gol ke gawang klub-klub besutan Jose Mourinho.
Mourinho kepada Mirror menyatakan belum saatnya panik. Sebaliknya, dia bangga dengan catatan 20 laga unbeaten- nya di Premier League. Meskipun, sepuluh di antara laga tersebut berakhir imbang. ’’Saya pikir ini feeling yang bagus bahwa kami tidak kehilangan banyak laga. Bahwa kami sudah bisa bermain fantastis dengan 20 laga tidak terkalahkan,’’ tuturnya.
Bukan hanya pertahanan. Mourinho pun menggarisbawahi lemahnya serangan United di balik tren sering meraih hasil imbang itu. Hanya mencetak 43 gol merupakan capaian terendah di antara klub-klub posisi enam besar. ’’Kami punya beberapa pemain yang tidak benar-benar senang mencetak gol. Padahal, mereka pemain hebat, pemain kreatif. Mereka memang kreatif, namun tidak berkarakter pembunuh,’’ keluh pelatih berjuluk The Special One itu. (ren/c4/tom)