Jawa Pos

Kejar Hat-trick Titel Juara

Owi/Butet Terkendala Fisik

-

KUCHING – Predikat terbaik makin pantas disematkan kepada pasangan ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/ Kevin Sanjaya Sukamuljo. Ajang Malaysia Open Superserie­s Premier menjadi arena lanjutan pembuktian kualitas mereka dalam empat pekan terakhir. Untuk kali ketiga secara berturut-turut sejak All England 2017, mereka mampu mencapai partai puncak.

Kepastian satu tempat di final hari ini diraih Marcus/Kevin setelah sukses mengandask­an pasangan Jepang Takeshi Kamura/Keigo Sonoda 21-16, 21-13 di Stadium Perpaduan, Kuching, Serawak, Malaysia, tadi malam (8/4). Pasangan yang diprediksi kembali menempati singgasana ganda putra dunia itu bakal memburu victory ketiga sepanjang tiga pergelaran final terakhir.

’’Kami memang kalah dari pasangan Jepang ini sebelumnya, tetapi makin lama kan kami makin banyak pengalaman, sudah pernah juara juga,’’ sebut Marcus dalam surat elektronik PP PBSI tadi malam.

Salah satunya membagi tugas ketika kondisi mereka tidak fit sekalipun. Di Malaysia Open, Kevin sebenarnya kurang fit. Dia mengalami masalah di lutut kanannya. ’’Sekarang bisa ngomong ke Kevin, disiasati bersama dan usaha cari poin dengan cara bagaimana,’’ imbuhnya.

Di final hari ini, Marcus/Kevin akan menjajal pasangan seniorjuni­or Tiongkok nonperingk­at BWF, Fu Haifeng/Zheng Siwei. Fu saat ini berusia 33 tahun, sedangkan Siwei 20 tahun. Meski belum memiliki peringkat di BWF, perpaduan mereka cukup berpotensi memberikan tambahan koleksi gelar bagi kontingen Tiongkok.

Perjudian tim pelatih ganda putra Tiongkok dengan mengombina­sikan mereka berdua bisa menjadi batu sandungan buat Marcus/ Kevin. Pengalaman dan track record Fu yang terbilang sukses bersama Cai Yun maupun Zhang Nan tidak bisa ditepis begitu saja. Fu yang tidak lagi muda bakal memimpin Siwei dalam final hari ini.

Sementara itu, harapan Indonesia meraih gelar dari ganda campuran tak terpenuhi. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir harus merelakan gelar yang diraih tahun lalu. Mereka takluk dua game langsung kepada pasangan muda Tiongkok Lu Kai/Huang Yaqiong 8-21, 16-21. Faktor usia plus duel sengit pada perempat final melawan Choi Sol-gyu/Chae Yoo-jung sehari sebelumnya hingga rubber game cukup membuat fisik mereka terkuras.

Alhasil, pada laga kemarin, keduanya tidak mampu mengeluark­an permainan terbaik. Owi/ Butet harus takluk dalam 37 menit pertanding­an. ’’Penampilan kami hari ini (kemarin, Red) memang bisa dibilang underperfo­rmed,’’ sebut Butet.

Dia menuturkan baru sampai di hotel pada pukul 12 malam waktu setempat. Waktu istirahat mereka pun singkat. Kemarin siang mereka harus menjalani pertanding­an. Secara teknis, Owi/Butet mengakui bahwa penampilan lawan jauh lebih baik ketimbang mereka. ’’Soal cedera saya, pasti mengganggu di lapangan. Tetapi, saya nggak pikirkan. Yang penting fokus ke pertanding­an saja,’’ tutur Butet.

Owi menilai, kalau mendapatka­n istirahat yang lebih panjang, mereka yakin bisa melewati Kai/Yaqiong. Sebab, berkaca pada duel delapan besar, Owi/Butet mampu mengatasi Choi Sol-gyu/Chae Yoo-jung dalam duel panjang selama 1 jam 22 menit.

 ?? PP PBSI ?? TANTANGAN JUARA: Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang mengandalk­an permainan cepat melangkah ke final Malaysia Open.
PP PBSI TANTANGAN JUARA: Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang mengandalk­an permainan cepat melangkah ke final Malaysia Open.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia