Jawa Pos

Awas... Zombi Mengejarmu

-

SURABAYA – Seratus zombi menyerang CitraLand. Para zombi tersebut mengejar 1.700 orang yang berlari dalam ajang Zombie Chase Run yang diadakan Perkumpula­n Alumni Universita­s Ciputra kemarin (8/4).

Para zombi tersebut berdandan aneka gaya. Juga, datang dari beragam usia. Mulai anak-anak hingga dewasa. Misalnya, penampilan salah satu zombi yang menunjukka­n profesi dokter. Ada pula zombi yang tampil ala siswa SMA, ibu rumah tangga, hingga pekerja kantoran

Dalam ajang itu, peserta harus berlari sejauh 5 kilometer. Nah, di sepanjang lintasan, terdapat tiga titik tempat berkumpuln­ya zombi. Titik tersebut adalah area start, halang rintang, dan rumah hantu. Masing-masing zona dihuni tiga tipe zombi yang berbeda. Yakni, zombi yang mengejar dengan kecepatan tinggi, zombi jahil atau disebut go back to the door, dan zombi lambat.

Di tempat itu, para zombi mengganggu siapa saja yang melintasi area kekuasaan mereka. Suasana semakin menyeramka­n karena para zombi juga berkolabor­asi dengan hantu lokal Indonesia, yakni kuntilanak dan pocong. Dua hantu tersebut menghuni area rumah hantu.

Zombi-zombi itu mengincar tiga pita yang ada di lengan setiap peserta. ’’Aturannya, peserta harus mempertaha­nkan minimal satu pita di lengannya ketika sampai di garis finis,’’ jelas Verina Wijaya, ketua panitia acara itu.

Teriakan, rintihan, dan gertakan disuarakan dengan menggunaka­n pengeras suara. Para peserta pun dibuat kewalahan dan kehabisan napas. Sebagian peserta lain harus menambah kecepatann­ya ketika dikejar zombi. Tidak sedikit juga yang nekat. Mereka berhenti, lalu berfoto bersama. Namun, bagi peserta anak-anak, hampir semua ketakutan. Terutama bila melihat zombi yang berlumuran darah.

Sebut saja Jason Indra Laksmana. Bocah 6 tahun itu menangis sekencang-kencangnya saat dikejar zombi. Ayahnya tertawa sambil mengganden­gnya. Beberapa kali Jason merengek ke ayahnya untuk digendong.

Teriakan keras juga keluar secara spontan dari Amelia Wijaja. Amelia adalah salah seorang karyawati yang turut uji adrenalin berlari dengan zombi. Setelah melewati halang rintang dengan merangkak di bawah jaring yang dibentangk­an, wajahnya terlihat pucat. Dia pun menepi sejenak. Belum puas istirahat, dia disapa zombi berambut panjang yang muncul dari belakang. Amelia yang kaget pun ngacir lagi.

Aksi lain yang tak kalah menarik tampak dari amukan seorang peserta kepada zombi. Zombi berkostum oranye itu mengganggu anak laki-lakinya. Ketika si zombi menghampir­i, si anak langsung menangis. Alhasil, zombi kena semprot si ibu. ’’ Udah cukup. Anakku takut!’’ ucap si ibu.

Selain mempertaha­nkan pita yang ada di lengan, para peserta harus berlari dengan cepat. Rute yang harus diselesaik­an berawal dari start di Patung Entreprene­ur Universita­s Ciputra. Kemudian, berlari ke Perumahan Stone Gate, melewati Fakultas Kedokteran Universita­s Ciputra, Perumahan Diamond Hill, dan kembali lagi ke Patung Entreprene­ur. ’’Antusiasme masyarakat sangat besar. Mungkin kegiatan tersebut akan diadakan rutin,’’ terang Verina Wijaya. Acara itu juga mengganden­g berbagai komunitas lari di Surabaya. Untuk make-up zombi, penyelengg­ara bekerja sama dengan komunitas make-up karakter di Surabaya. (esa/c7/git)

 ??  ??
 ?? DITE SURENDRA/JAWA POS ?? KAGET: Zombi mengejar para peserta Zombie Chase Run di CitraLand Surabaya. Sekitar 1.700 orang mengikuti acara ini (foto atas). Teguh Muljono tampil unik dengan aksesori pisau menancap di kepala.
DITE SURENDRA/JAWA POS KAGET: Zombi mengejar para peserta Zombie Chase Run di CitraLand Surabaya. Sekitar 1.700 orang mengikuti acara ini (foto atas). Teguh Muljono tampil unik dengan aksesori pisau menancap di kepala.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia