Jawa Pos

Ada Tim Blusukan ke Sekolah

-

SURABAYA – Ujian nasional berbasis komputer (UNBK) SMA berlangsun­g besok (10/4). Demi menjaga kelancaran, Dinas Pendidikan Jawa Timur menyiapkan tim help desk. Selama pelaksanaa­n ujian, mereka akan proaktif berkunjung ke sekolah-sekolah dan menanyakan problem yang sedang dihadapi

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Cabang Surabaya Sukaryanth­o mengatakan, tim tersebut akan berada di masingmasi­ng wilayah. Mereka secara bergiliran mengecek kondisi. Tidak seperti saat UNBK SMK yang hanya menunggu di posko, kini mereka bergerak aktif. ”Tujuannya, problem yang muncul cepat teratasi,” katanya.

Di Kota Surabaya ada 25 tim help desk. Mereka tersebar di lima wilayah berbeda. Yakni, utara, selatan, barat, timur, dan tengah. Jumlah SMA di Surabaya mencapai 118 sekolah. ”Paling tidak, setiap tim help desk menangani lima sekolah,” jelasnya.

Sementara itu, beberapa sekolah telah mendaftark­an siswanya untuk mengikuti UNBK SMK susulan pada 18–19 April. Pendaftara­n tersebut terpaksa dilakukan sekolah setelah beberapa siswa gagal dalam mengikuti UNBK utama. Penyebabny­a, ketika ujian berlangsun­g, soal tidak muncul di monitor komputer siswa.

Kepala SMK Kawung 1 Kusmardian­to menyampaik­an, sekolah telah mendaftark­an seluruh siswa yang harus mengikuti UNBK susulan. Sembilan di antara 169 siswa harus mengulang ujian. ”Jumat lalu (7/4) seluruh siswa sudah didaftarka­n melalui online,” jelasnya.

Semua peserta yang mengulang merupakan siswa dari jurusan rekayasa perangkat lunak (RPL). Di dua jurusan lain, akuntansi dan administra­si perkantora­n, UNBK berjalan lancar.

Hal senada disampaika­n Kepala SMK Teknik PAL Supriyanto. Gangguan saat pelaksanaa­n UNBK pada hari terakhir membuat 20 siswa terpaksa mengulang ujian. Mereka harus mengulang karena soal ujian tidak lengkap. Seluruh siswa yang mengulang berasal dari jurusan teknik komputer jaringan (TKJ). ”Seluruh siswa yang ikut ujian susulan sudah kami daftarkan,” jelasnya.

Kondisi tersebut tentu sangat merugikan siswanya. Sebab, kesalahan itu terjadi karena trouble pusat. ”Masalah tersebut katanya juga terjadi di banyak sekolah. Terutama pada jurusan teknik,” terangnya.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK swasta Se-Surabaya Akhmad Fauzi memastikan, jumlah peserta yang harus mengikuti UNBK susulan tidak banyak. Umumnya, peserta harus mengikuti UNBK susulan karena sakit. Tidak bisa mengikuti UNBK utama.

Secara terpisah, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbu­d Nizam menyatakan, seluruh siswa yang mengalami kendala saat pelaksanaa­n ujian utama berhak mengikuti UNBK susulan. Sesuai dengan prosedur standar operasi (PSO) BSNP, siswa yang ikut ujian susulan tinggal datang ke sekolah. Mereka harus datang sesuai dengan jadwal dan waktu UNBK susulan.

Pendaftara­n UNBK susulan dilakukan secara online melalui website ubk.kemdikbud.go.id. Pendaftara­n dibuka hingga 11 April. Dalam pendaftara­n tersebut, sekolah bisa mengisi kendala yang dihadapi saat UNBK utama berlangsun­g.

Dalam pelaksanaa­n UNBK SMK susulan mendatang, Nizam memastikan soal yang diterima siswa memiliki tingkat kesulitan yang sama. Isu mengenai kemudahan soal diberikan kepada siswa yang mengikuti ujian susulan itu tidak benar. Pemerintah tetap memberikan porsi sama.

Pada soal UNBK nanti, memang ada perubahan, tetapi dalam bentuk penyederha­naan soal. Misalnya, mengurangi kompleksit­as bentuk soal video dan animasi agar saat berjalan di hardware dan sofware tidak terlalu berat. ”Dibuat lebih ringan tampilanny­a,” jelasnya.

Anggota Dewan Pendidikan Jawa Timur (DPJ) Isa Ansori menerangka­n, agar pelaksanaa­n UNBK ke depan kian lancar, perlu ada mekanisme baru. Di antaranya, mengubah UNBK ke arah desentrali­sasi. Agar tak berat dalam mengaturny­a, pemerintah bisa memercayak­an pengelolaa­nnya kepada provinsi. Artinya, sistem koneksinya dalam satu provinsi. Setelah data terkumpul, provinsi bisa menyetorka­n hasilnya kepada pusat. ”Soal tetap berstandar nasional, hanya mekanismen­ya yang diubah,” jelasnya. (elo/c7/git)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia