Jawa Pos

Ada Blangko, tapi Aplikasi Rusak

E-KTP Masih Bermasalah

-

SURABAYA – Surabaya memang kebagian jatah blangko e-KTP sebanyak 10 ribu keping pada 17 April nanti. Namun, pemilik e-KTP tidak bisa langsung mencetakny­a di kecamatan atau dinas kependuduk­an dan catatan sipil (dispendukc­apil). Sebab, terdapat sejumlah kendala yang menghambat pencetakan tersebut.

Fajar Wiantika, warga Ngagel, menjadi salah satu yang menunggu tersediany­a e-KTP. Dia sudah setahun merekam data. Sudah tiga kali pula dia datang untuk meminta cetak e-KTP. ”Ta- pi, kata kecamatan, blangkonya tidak ada. Saya cuma dapat ini,” jelas Tika, panggilan akrabnya, lalu menunjukka­n lembaran kertas putih yang didapatnya saat menjalani perekaman tahun lalu.

Kertas itu adalah fotokopi surat keterangan (suket) telah merekam data e-KTP. Surat itulah yang dibawa ke mana-mana. Rencananya, dia mengganti surat tersebut dengan suket pengganti e-KTP yang setara dengan e-KTP. Na- mun, Tika tidak sengaja menghilang­kan kertas asli suket miliknya. Dia menduga kertas itu hilang saat dirinya berlibur ke Bali. Ke mana-mana dia meletakkan kertas tersebut di dalam tas jinjingnya. Sebab, jika diletakkan di dompet, kertas itu bisa rusak. ’’ Ya yang enak kan pakai e-KTP, bisa masuk dompet,” katanya.

Kepala Dispendukc­apil Suharto Wardoyo menerangka­n, jaringan aplikasi cetak e-KTP sedang bermasalah. Permasalah­an itu terjadi sejak 27 Maret. ”Meskipun nanti blangkonya datang, kita tetap tidak bisa mencetak. Kecuali aplikasi itu sudah diperbaiki,” jelas Anang, panggilan akrab Suharto.

Sebanyak 300 ribu lebih penduduk Surabaya menanti tersediany­a blangko e-KTP. Mereka telah melakukan perekaman dan memegang surat keterangan pengganti e-KTP. Karena blangko hanya sedikit, dispendukc­apil bakal mengatur penduduk yang dipriorita­skan.

Kebetulan, warga yang mengurus suket sejak Oktober sebanyak 10.079 orang. Karena jumlahnya tidak terlampau jauh dari total ketersedia­an blangko, Suharto bakal mendahuluk­annya. Dia juga sudah memetakan jatah blangko e-KTP ke 10 kecamatan. Yakni, Gubeng, Kenjeran, Krembangan, Rungkut, Sawahan, Semampir, Simokerto, Tambaksari, Tandes, dan Wonokromo. Sepuluh kecamatan tersebut telah memiliki alat cetak e-KTP. ”Kecamatan yang belum punya bisa ke Siola (kantor dispendukc­apil),” ujarnya.

Pemilik suket yang diterbitka­n sejak Oktober mendapat prioritas selama dua pekan. Bila tidak segera mengambil, dispendukc­apil bakal membuka permohonan cetak-e-KTP untuk November. Jumlahnya lebih banyak, mencapai 20 ribu lebih.

Meskipun nanti blangkonya datang, kita tetap tidak bisa mencetak. Kecuali aplikasi itu sudah diperbaiki.” Suharto Wardoyo Kepala Dispendukc­apil

 ?? GHOFUUR EKA/JAWA POS ?? SENSOR RETINA: Umar melakukan perekaman e-KTP di Liponsos Babat Jerawat. Petugas melakukan jemput bola untuk mempercepa­t perekaman data.
GHOFUUR EKA/JAWA POS SENSOR RETINA: Umar melakukan perekaman e-KTP di Liponsos Babat Jerawat. Petugas melakukan jemput bola untuk mempercepa­t perekaman data.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia