Jawa Pos

Paling Hebat Tidur 3–4 Jam

-

SEPEKAN terakhir ini menjadi hari-hari yang sangat padat dan luar biasa bagi Kapolresta Sidoarjo Kombespol Muhammad Anwar Nasir. Sebab, dialah perwira kepolisian yang menjadi pucuk pimpinan dalam pengamanan doa bersama atau istighotsa­h kubro di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, hari ini (9/4).

Doa bersama itu hanya dilaksanak­an beberapa jam. Yakni, mulai pu kul 06.00 hingga 10.00. Namun, karena melibatkan supermasal jamaah, persiapann­ya panjang. Berhari-hari. Petugas tentu tertuntut agar ritual keagamaan itu berlangsun­g khidmat, tertib, aman, dan lancar. Begitu juga dampak kegiatan seperti kelancaran arus lalu lintas.

’’ Ya, (istighotsa­h kubro) ini adalah acara terbesar yang pernah saya kawal selama berdinas di kepolisian,’’ ucap Anwar kepada Jawa Pos kemarin (8/4).

Anwar adalah seorang perwira menengah yang lahir di Palopo, Sulawesi Selatan, pada 7 Oktober 1974. Dia dilantik menjadi orang nomor satu di Mapolresta Sidoarjo sejak 21 Oktober 2016. Sebelum berdinas di Kota Delta, Anwar malang melintang bertugas di banyak daerah di Indonesia.

Memikul pangkat letnan dua (letda) pada 1996, Anwar kali pertama berdinas di Pamapta A Polres Langkat hingga 2001. Setelah itu, dia dimutasi ke Deli Tua Polrestabe­s Medan

Selanjutny­a pernah ke Polres Tapanuli Tengah (2002), Polda Jatim (2007), Polda Papua, dan kembali ke jajaran Polda Jatim sebagai Kapolres Nganjuk pada 2015. Anwar juga mendapat tugas dalam misi perdamaian PBB di Sudan (2009).

Menurut Anwar, mengamanka­n warga dalam jumlah besar pernah dilakukan beberapa kali. Misalnya, pengamanan sepak bola dan unjuk rasa buruh. Meski begitu, jumlah warga yang datang tidak sebanyak istighotsa­h kubro yang dihelat PW NU Jatim.

Karena itu, lanjut dia, persiapan petugas harus benar-benar matang. Mulai mengatur jalur-jalur yang dilewati jamaah, ketersedia­an kantong parkir, sampai lokasi bagi warga nahdliyin yang datang. Sebab, Stadion Gelora Delta sebenarnya hanya mampu menampung 100 ribu orang. ’’Intinya berupaya agar kegiatan berjalan dengan aman, tertib, nyaman,’’ terangnya.

Jumlah jamaah yang datang untuk beristigho­tsah diperkirak­an lebih dari 500 ribu orang. Angka itu tentu bukan angka sedikit. Hampir seperempat dari jumlah penduduk Sidoarjo. ’’Melihat jumlah jamaah yang akan datang, tentu pengamanan juga benarbenar melibatkan personel dalam jumlah besar,’’ ungkap Anwar.

Bantuan personel pun didatangka­n dari Polda Jatim serta polres-polres jajaran. Petugas dari sejumlah instansi terkait juga turut dilibatkan. Di antaranya, TNI, dinas perhubunga­n (dishub), satpol PP, dinas kesehatan (dinkes), dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Total jumlah petugas gabungan itu lebih dari 4.000 orang.

Untuk mempersiap­kan pengamanan tersebut, kata Anwar, pihaknya beberapa kali melaksanak­an koordinasi lintas instansi. Dalam setiap pertemuan itu, strategi pengamanan dipaparkan. ’’Langkah awal yang dilakukan adalah mengumpulk­an padal (perwira pengendali, Red). Memberikan arahan kepada mereka terkait penempatan tugas masingmasi­ng,’’ jelasnya.

Dia tidak lantas lepas tangan setelah memastikan setiap padal mendapat tanggung jawab. Anwar mengambil keputusan di luar kebiasaann­ya. Yakni, mengadakan geladi bersih untuk setiap tim yang dipimpin padal. Geladi itu mulai dilakukan setelah apel gelar pasukan.

Intensitas persiapan pengamanan yang sangat padat tersebut tentu juga membuat waktu istirahatn­ya berkurang. Mengenai jam tidur, misalnya. ’’Paling hebat sekitar 3–4 jam,’’ katanya.

Fokus terhadap pengamanan istighotsa­h kubro pun menuntut dia untuk sementara mengesampi­ngkan waktu bersama keluarga. Meski demikian, suami Wia Safitri itu tidak mempermasa­lahkan kondisi tersebut. ’’Bagaimanap­un, tugas sebagai pelayan masyarakat harus diutamakan,’’ kata Anwar yang pernah mendapat penghargaa­n United Nation Medal.

Disinggung tentang kiat menjaga stamina ketika jadwal kegiatan begitu padat, Anwar mengatakan bahwa kunci utamanya adalah menjaga pola hidup. ’’Makan teratur dengan olahraga rutin. Setiap pagi saya selalu menyempatk­an diri untuk joging dan treadmill,’’ paparnya.

Kesempatan tidur yang cukup singkat juga perlu dioptimalk­an. Sebab, tubuh memerlukan istirahat setelah seharian beraktivit­as. ’’Dini hari istirahat, subuh sudah bangun, bukan masalah berarti. Yang terpenting tetap ada waktu karena tubuh pasti tumbang kalau tanpa istirahat,’’ ujar perwira polisi dengan tiga melati di pundak tersebut.

Anwar pun sangat bangga mendapat kesempatan untuk menjaga istighotsa­h kubro di Sidoarjo itu. Menurut dia, tugas yang diemban kali ini terbilang tanggung jawab mulia. ’’Mengawal orang beribadah dalam jumlah besar meningkatk­an nilai pahala,’’ ucapnya.

Apakah ada kendala yang dihadapi ketika sedang mempersiap­kan pengamanan? Anwar menggeleng­kan kepala. Sejauh ini, persiapan yang dilakukan tidak menemui hambatan berarti. Bapak tiga anak tersebut justru mengapresi­asi semangat para anggotanya. Dia takjub dengan ketekunan mereka dalam menjalanka­n arahan yang diberikan.

’’Jajaran menunjukka­n kinerja yang bagus. Dari awal saya tekankan bahwa ini adalah tugas mulia. Ikhlas, sabar, dan tulus dengan niat ibadah akan mendatangk­an pahala,’’ ujarnya.

 ?? HANUNG HAMBARA/JAWA POS ?? PENGALAMAN BARU: Kombespol Muhammad Anwar Nasir saat memimpin gelar pasukan pada Jumat (7/4).
HANUNG HAMBARA/JAWA POS PENGALAMAN BARU: Kombespol Muhammad Anwar Nasir saat memimpin gelar pasukan pada Jumat (7/4).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia