Peka Alam untuk Pegiat Muda
SIDOARJO – Hujan deras mengguyur kawasan Taman Tanjoeng Puri kemarin (8/4). Angin dingin sesekali menerjang. Meski begitu, semangat puluhan anggota Klub Indonesia Hijau (KIH) untuk mempelajari materi-materi lingkungan di Pendapa Agung sama sekali tak luntur.
Kegiatan Perkemahan Alam (Peka Alam) itu mengusung tema capacity building facilitator. Terdapat 40 peserta yang datang dari lima kota. Yakni, Surabaya, Sidoarjo, Malang, Probolinggo, dan Jember. Ada yang berlatar belakang mahasiswa dan pegiat lingkungan muda.
’’Mereka harus paham soal kepekaan lingkungan sejak muda,’’ kata M. Nur Kholid, ketua panitia Peka Alam. Dalam agenda yang berlangsung hingga hari ini tersebut, sejumlah pool of resources KIH dari beberapa wilayah lain dihadirkan sebagai pemateri. Salah satunya adalah Ecological Consultant Jakarta Ninil Jannah.
Dia mengajak para aktivis muda mendiskusikan jasa ekosistem dan analisis persoalan lingkungan. ’’Kenapa kalau lewat hutan kita merasa lebih sejuk?’’ pancingnya. Dari pertanyaan itu, Ninil mengajak peserta ikut berpikir soal jasa ekosistem dalam menghasilkan sumber daya alam (SDA) yang dapat digunakan manusia. Misalnya, hutan menghasilkan oksigen yang menyejukkan. ’’Kalau tahu, kita bisa menghargai dan menjaga ekosistem ini,’’ tuturnya. Dia juga mengingatkan peserta tentang pentingnya daerah resapan air untuk mencegah banjir.
Para peserta tampak aktif dalam berbagai sesi. Mulai bertanya hingga memberikan tanggapan. ’’Mereka tidur di tenda samping danau agar sensasi alamnya benar-benar terasa,’’ ujar Ketua KIH Sidoarjo Heksa Widagdo, lantas tersenyum.
Hisyam Fatkhul Ulum, peserta asal Malang, mengaku sangat menikmati acara tersebut. ’’Pematerinya kompeten. Terus, banyak game, jadi fun. Benar-benar menyiapkan bekal buat jadi fasilitator lingkungan,’’ kata pemuda 23 tahun itu.