Mulai Lelang Proyek Penataan Alun-Alun
GRESIK – Tahapan proyek penataan Alun-Alun Gresik dimulai. Dokumen lelang telah diunggah ke laman website layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) Pemkab Gresik. Wajah alun-alun pun bakal segera berubah.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gresik Achmad Wasil menyatakan, dokumen lelang masuk sejak minggu keempat Maret. Pagu anggarannya sebesar Rp 19,2 miliar. ’’Tahapan lelang paket pekerjaan alun-alun dimulai lebih awal,” katanya kemarin (8/4).
Pada akhir April atau awal Mei diharapkan sudah ada pemenang lelang melalui surat penetapan pemenang barang dan jasa (SPPBJ). Dengan begitu, minggu pertama Mei sudah ada surat perintah mulai kerja (SPMK). ’’Setelah SPMK turun, pekerjaan fisik bisa dimulai,” papar Wasil.
Untuk tahun ini, hanya pengerjaan konstruksi tahap awal. Untuk itu, disediakan Rp 19,2 miliar di antara total anggaran Rp 28 miliar. Selebihnya, penyempurnaan arsitektural akan dilakukan tahun depan.
Menurut Wasil, konsep penataan alun-alun bakal terkoneksi langsung dengan Masjid Jami’ Gresik. Di tengah alun-alun akan didirikan bangunan dua lantai yang dikonsep mirip bangunan pendapa. Ada ruang terbuka di lantai dua. Ruangan tersebut bisa dipakai untuk kegiatan masyarakat. Misalnya, acara pameran.
Di bagian atas dibangun selasar yang dibuat melingkar mengikuti bentuk alun-alun persegi empat. Selasar bisa dimanfaatkan warga yang ingin berolahraga seperti jogging. Nah, pilar selasar itu bakal menyambung langsung dengan Masjid Jami’ Gresik sehingga memudahkan pengunjung masuk ke masjid tanpa menyebe
rang jalan raya. Sementara itu, proyek penataan alun-alun kota bakal diikuti dengan relokasi pedagang kali lima (PKL) alun-alun. PKL yang diprediksi lebih dari 100 pedagang itu akan dipindahkan dinas koperasi, perindustrian, perdagangan, dan UKM (diskoperindag). Kepala Diskoperindag Agus Budiono menuturkan, pihaknya telah melakukan sosialiasi kepada seluruh PKL alun-alun. Relokasi dilakukan ke dua titik. Yaitu, di Jalan Notoprayitno dan Jalan Kapten Dulasim. ’’Kami sudah sosialiasi akhir Maret lalu. Intinya, meminta PKL agar siap-siap,” paparnya.
Agus mengujarkan, tidak semua PKL alun-alun berada dalam binaannya. Hanya pedagang yang mengantongi tanda daftar usaha (TDU) yang masuk binaan diskoperindag. Mereka adalah pedagang di sisi timur atau luar pagar alun-alun. Jumlahnya mencapai 82 pedagang.
Sementara itu, pedagang yang melapak di dalam kawasan alun-alun rata-rata tidak mengantongi TDU. Diskoperindag tidak bisa memastikan seluruh PKL bisa dialihkan ke lokasi baru atau tidak. ’’Terhadap pedagang yang tidak punya TDU, kami tidak bisa menjamin adanya relokasi. Tetapi, tetap kami upayakan,” lanjutnya.