Jawa Pos

Dea Kelebihan 71 Kilogram

Alami Obesitas karena Pola Makan Salah

-

GRESIK – Kasus obesitas pada usia sekolah ditemukan lagi di wilayah Manyar. Christ Diamantika Dewayani kelebihan 71 kilogram. Berat badan (BB) idealnya adalah 54 kilogram, sedangkan BB siswa kelas XI SMA Negeri 1 Manyar itu 125 kilogram.

Gadis yang akrab disapa Dea tersebut mengaku punya pola makan yang kurang baik. Remaja 17 tahun itu gemar ngemil. Ketika uang jajan lebih, salad menjadi menu favoritnya. ’’Kalau kantong lagi tipis, beli gorengan buat ujarnya saat ditemui di ruang UKS kemarin (8/4).

Dea mengaku jarang melakukan aktivitas fisik. Banyaknya kegiatan akdemik membuat dia tidak sempat berolahrag­a. ’’Ada les hampir setiap hari. Jadi, jarang aktivitas fisik,’’ terangnya.

Dea mengetahui kondisi tubuhnya sejak tahun lalu. Apalagi, sulung di antara dua bersaudara tersebut pernah mengalami masalah pada trigliseri­da. Kadar trigliseri­da di dalam tubuhnya mencapai 180– 200 mg/ dL. Padahal, kadar normal seharusnya di bawah 150 mg/dL.

Kondisi itu mendorongn­ya untuk melakukan diet. Namun, diet yang salah justru melukai organ lambungnya. ’’Pernah terjadi peradangan (di lambung, Red) gara-gara diet yang kurang tepat,’’ ungkapnya.

Oleh orang tua, Dea dibawa ke ahli gizi. Konsultasi rutin terus dilakukan. Sejak awal tahun ini, Dea mulai mengurangi porsi makan. Sehari hanya makan dua kali. ’’Sebelumnya tiga kali. Kalau malam, makan di atas pukul 19.00,’’ jelasnya.

Setiap pagi, Dea kerap sarapan dengan nasi dan ayam goreng. Di sekolah, gadis yang tinggal di Jalan Komarudin, Randuagung, itu juga mulai jarang jajan. ’’Kalau lapar, saya minum air putih,’’ katanya.

Hingga akhirnya, kondisi Dea diketahui pihak Puskesmas Sukomulyo. Bersama petugas UKS, pihak puskesmas berkunjung ke sekolah. Tujuannya, mengobserv­asi kondisi Dea. ’’Dari perhitunga­n BB dan TB ( tinggi badan), Dea masuk kategori obesitas,’’ kata petugas gizi Puskesmas Sukomulyo Fitrotun Naziyah.

Perempuan yang akrab disapa Pipit tersebut menjelaska­n, kondisi Dea disebabkan pola makan yang kurang bagus. Sebelumnya, Dea punya kebiasaan suka ngemil. Juga, sering makan di atas pukul 19.00. Dia menyatakan, makan di atas pukul 19.00 bisa menumpuk kalori.

Sebab, tubuh tidak banyak melakukan aktivitas saat malam. Dengan begitu, kalori yang menumpuk akan menjadi lemak. ’’Kalau diasumsika­n tidurnya pukul 20.00 atau 21.00, lemak pasti menumpuk,’’ jelasnya.

Selain itu, Dea terlalu banyak me ngonsumsi karbohidra­t, sedangkan aktivitas fisik tidak banyak dilakukan. Hal tersebut membuat kalori di dalam tubuhnya menumpuk dan menjadi lemak. ’’ Trigliseri­danya pernah tinggi juga karena kadar karbohidra­t di dalam tubuh terlalu banyak,’’ terangnya.

Karena itu, pihak puskesmas akan memantau perkembang­an Dea. Terutama memberikan konseling serta monitoring gizi. Targetnya seminggu bisa turun 0,5 kilogram. ’’Akan dipantau setiap minggu,’’ ujarnya. ’’Perlu dukungan dan komitmen yang kuat,’’ imbuhnya. (adi/c22/ai)

 ?? ADI WIJAYA/JAWA POS ?? ngemil ngemil,’’
ADI WIJAYA/JAWA POS ngemil ngemil,’’

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia