Lima Bulan Diet, BB Tidak Turun
DUA siswa SMP Negeri Kedamean juga mengalami obesitas. Intervensi gizi sudah dilakukan. Namun, berat badan (BB) mereka tidak banyak berubah. Salah seorang adalah Putri Aprilia. Siswa kelas VII itu memiliki BB 95 kilogram. Setelah lima bulan diet, BB remaja 13 tahun itu tidak banyak berubah. Masih naik turun di atas angka 90 kilogram.
Hal serupa dialami Nanda Putri. Bocah 12 tahun tersebut mengalami kegemukan karena pola makan yang salah. Dia suka ngemil makanan berlemak sepulang sekolah. BB Putri masih sekitar 90 kilogram sejak diet yang dijalani lima bulan lalu.
Erlin Widyawati, petugas gizi Puskesmas Kedamean, menyatakan sudah melakukan intervensi gizi. Dia menggandeng guru UKS SMP 1 Kedamean. Tujuannya, konseling dan monitoring gizi lebih mudah dilakukan. Namun, belum ada perkembangan yang signifikan pada dua anak tersebut. ”Kalau ditanya, mereka selalu bilang dietnya berjalan baik,” ungkapnya.
Di sekolah, pola makan selalu terpantau petugas dan guru UKS. Namun, monitoring sulit dilakukan ketika anak pulang sekolah. ”Bisa jadi karena belum komitmen. Akhirnya tidak konsisten menjalani diet,” kata Erlin.
Dia menambahkan, penyebab terbanyak dua kasus obesitas tersebut adalah pola makan yang buruk. Misalnya, mengonsumsi makanan ringan atau ngemil terlalu berlebihan. ”Apalagi didukung faktor genetik,” jelasnya. Selain itu, kebiasaan mengonsumsi minuman manis menjadi pemicu obasitas. Alasannya, minuman manis mengandung karbohidrat dan kalori yang cukup tinggi. ”Mereka rata-rata kurang mengonsumsi makanan berserat seperti sayur dan buah,” ujarnya. ( adi/c7/ai)