Jawa Pos

RUPTL Dorong Efisiensi

-

JAKARTA – Pemerintah telah mengesahka­n Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) periode 2017–2026. Hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 1415 K/20/MEM/2017.

Menteri ESDM Ignasius Jonan menuturkan, RUPTL terbaru itu menekankan pada penyediaan listrik yang mengedepan­kan prinsip efisiensi. Listrik yang dihasilkan diharapkan jadi lebih murah dan terjangkau.

Revisi RUPTL juga menetapkan target terbaru infrastruk­tur ketenagali­strikan. ’’Juga, mengoptima­lkan pemanfaata­n energi setempat untuk pembangkit­an tenaga listrik serta pemilihan teknologi yang lebih efisien sehingga dapat menurunkan biaya pokok penyediaan tenaga listrik,’’ ujarnya dalam coffee morning di Direktorat Jenderal Ketenagali­strikan Kementeria­n ESDM, Jakarta, kemarin.

Dalam RUPTL 2017–2026, jika digabung, pembangkit listrik dari energi air, panas bumi, dan EBT lainnya diharapkan bisa mencapai bauran energi 22,5 persen pada 2025. Hal itu juga sejalan dengan target dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).

Jonan memerinci, pembangkit batu bara pada 2025 ditargetka­n 50 persen dari total energi primer, gas 26 persen, dan BBM diharapkan hanya kurang dari 0,5 persen. Sementara itu, target pembanguna­n jumlah pembangkit listrik dalam RUPTL 2017–2026 sebesar 125 gw pada 2025. (dee/c15/sof)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia