Jawa Pos

Diberhenti­kan Marvel, Ardian Syaf Banjir Tawaran

-

SURABAYA – Karir Ardian Syaf sebagai comic

Marvel berakhir. Kemarin dini hari (11/4) Marvel mengirim e-mail yang menghentik­an kerja sama dengan komikus asal Tulungagun­g tersebut. ’’Saya terima suratnya sekitar pukul 03.00. kaget. Saya sudah tahu, tinggal nunggu waktu aja,’’ jelasnya ketika dihubungi

kemarin. Ardian, sebagaiman­a diberitaka­n, menuai kontrovers­i ketika menyisipka­n tulisan QS 5:51 dan 212 dalam komik X-Men: Gold edisi perdana yang digambarny­a. Marvel kemudian mengeluark­an pernyataan bahwa sikap itu tidak mewakili publisher komik raksasa asal AS tersebut. Mereka juga bakal merevisi cetakan kedua X-Men: Gold edisi pertama dengan menghapus sisipan dari Ardian.

Aan, begitu dia akrab disapa, menuturkan yang terjadi saat dirinya menggambar X-Men: Gold #1. Dia baru pulang dari mengikuti aksi bela Islam 2 Desember di Monas.

’’Sebagai umat Islam, mengikuti aksi akbar membela Alquran kayak gitu, saya merasa terkesan sekali. Itu pengalaman yang luar biasa, sangat membekas di hati saya,’’ cerita Aan. ’’Apalagi saya datang dari luar kota, bergabung dengan orang sebanyak itu di Jakarta, membela apa yang saya yakini. Akhirnya, pas sampai di rumah, lanjutin nggambar, ya saya gambar aja itu,’’ tambahnya.

Bapak satu anak tersebut mengaku tidak mempunyai intensi apa-apa ketika menggambar angka 212 di dinding atas sebuah bangunan dan QS 5:51 di jersey Colossus. Dia murni ingin mengabadik­an momen aksi yang baru diikuti. Dia sudah menjelaska­n itu kepada Marvel. ’’Tapi, Marvel kan punya Disney. Begitu Yahudi disinggung, ya tidak ada ampun,’’ ungkapnya.

Aan menyatakan tidak anti-Yahudi atau anti-Kristen. Kalau memang anti, katanya, dia pasti tidak akan bekerja di publisher luar negeri. Faktanya, penggemar Wolverine tersebut sudah 10 tahun bekerja di publisher komik AS. Tepatnya, sejak 2007, dia mulai bekerja di sebuah penerbit kecil. Dua tahun kemudian dia pindah ke Marvel. Hanya sebentar di sana, Aan meloncat ke DC Comics. Pertengaha­n 2016, dia balik kucing ke Marvel.

Menanggapi keluhan rekan-rekan sejawat yang khawatir kontraknya diputus juga, Aan menyatakan bahwa perusahaan sebesar Marvel tidak akan sembaranga­n memecat komikus. Jika komikus tidak berbuat kesalahan seperti dia, tentu kontraknya tidak akan diputus. ’’Kesalahan saya kan karena memasukkan unsur yang menyinggun­g keyakinan,’’ ucapnya.

Setelah berhenti bekerja dengan Marvel, Aan belum mempunyai rencana ke depan. Dia ingin menenangka­n diri dulu bersama keluarga di Tulungagun­g. Kemarin pagi dia mengunggah status di Facebook yang menyatakan bahwa karirnya telah berakhir. Berkat posting itu, dia kebanjiran banyak tawaran. ’’Tapi belum tahu mau ambil yang mana,’’ tuturnya. (na/c20)

 ??  ?? artist Nggak Jawa Pos
artist Nggak Jawa Pos

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia