Komisi B DPRD Panggil Direksi Bank Gresik
Pertanyakan Sistem Kerja yang Dinilai Mencurigakan
GRESIK – Sorotan terhadap kinerja Perusahaan Daerah (PD) BPR Bank Gresik terus berdatangan. Sebelumnya, Bupati Sambari terang-terangan menegur direksi bank milik daerah tersebut. Kini giliran Komisi B DPRD Gresik yang mempertanyakan sistem yang diterapkan perusahaan itu.
Anggota Komisi B DPRD Gresik Faqih Usman menyatakan, ada aturan untuk menentukan besaran kredit di perbankan. Bia sanya, besaran tersebut disesuaikan dengan nilai jaminan di bank. Ada yang menyebut 80 persen. Ada pula yang menyebut 60 persen. ’’ Tapi, rata-rata ditetapkan 60 persen,’’ katanya.
Karena itu, dia heran dengan sistem yang diterapkan di BPR Bank Gresik. Nilai jaminan hanya Rp 2.750.000, sementara besaran kredit yang diberikan Rp 3.300.000. Faqih mempertanyakan dasar penetapan besaran tersebut. ’’Ini sangat mencurigakan. Kami akan membahas lebih dalam,’’ ucapnya.
BPR Bank Gresik, kata Faqih, dibangun untuk menjembatani masalah sosial di Gresik. Bank tersebut menjadi wadah bagi masyarakat kecil untuk mendapatkan bantuan kredit. Dengan begitu, tidak ada lagi masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan uang pinjaman dari perbankan.
Atas dasar tujuan itu, Bank Gresik dituntut mampu melaya ni masyarakat di tingkat bawah. Fakta yang terjadi, ada sebagian dana yang ditabungkan ke bank lain. Nilainya mencapai Rp 9 miliar. Dana tersebut sebenarnya bisa disalurkan kepada masyarakat. ’’Langkah itu lebih baik daripada ditempatkan di bank lain,’’ tegas dia.
Faqih menyatakan, komisi B akan meminta penjelasan dari direksi bank itu. Mereka harus bisa menjelaskan sistem pengelolaan yang diterapkan di bank tersebut. Selain itu, komisi yang membidangi keuangan dan pendapatan tersebut akan mendesak pemerintah untuk mengevaluasi permodalan yang disertakan.
Apabila kondisi modal memerlukan tambahan, pemkab perlu menambah penyertaan modal di perusahaan tersebut. Langkah itu akan menjadi bahasan bersama setelah komisi B mendengarkan penjelasan terkait jaminan yang tidak proporsional dan besaran yang ditabungkan di bank lain.
Direktur Utama PD BPR Bank Gresik Al Kusani menyatakan, kondisi perekonomian saat ini belum stabil. Partisipasi masyarakat untuk menggunakan jasa kredit bank masih kecil. ’’Masyarakat mulai jarang mengajukan,’’ ungkapnya.
Meski begitu, Kusani bersama jajarannya tidak tinggal diam. Ada langkah lain untuk memutar uang tersebut. Yakni, pembiayaan dengan sistem kerja sama. Misalnya, pembiayaan renovasi pasar di wilayah Cerme. ’’Itu kami lakukan agar uang tidak berhenti,’’ ucapnya. (riq/c6/ai)