Jawa Pos

Hadapi Korut, AS Mulai Tes Rudal Pencegat

-

WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) bersiap menghadapi Korea Utara (Korut). Bulan depan mereka menguji coba dua jenis misil atau peluru kendali (rudal) untuk menangkis serangan Pyongyang. Uji coba bakal dilakukan di wilayah Pasifik. Program pertahanan misil balistik itu memang disiapkan untuk mengatasi ancaman dari Korut dan Iran.

Salah satu yang dites nanti adalah rudal standar edisi terbaru yang ditembakka­n dari kapal angkatan laut (AL). Misil yang memiliki hulu ledak dan pendorong yang lebih canggih tersebut baru sekali diuji coba. Dengan pendorong dan hulu ledak baru itu, misil tersebut mampu me- luncur lebih jauh dan memiliki kesempatan lebih besar untuk mencegat dan menghancur­kan misil yang diluncurka­n Pyongyang. Yang ditarget adalah rudal balistik jarak menengah.

Sebenarnya program rudal pencegat digagas AS sejak satu dekade lalu. Namun, uji coba yang dilakukan baru separo sukses. Akhir Mei mendatang, giliran uji coba untuk mengetes pertahanan AS menghadapi misil interkonti­nental Korut.

Departemen Pertahanan AS menyatakan, yang dites adalah misil pencegat jarak jauh yang ditembakka­n dari darat di Alaska dan California. Saat memberikan pidato di atas kapal induk USS Ronald Reagan di Jepang, Wakil Presiden AS Mike Pence berjanji membalas habis-habisan setiap penggunaan senjata konvension­al maupun nuklir oleh Korut. ”Korut adalah negara yang paling berbahaya serta ancaman mendesak terhadap keamanan dan perdamaian di Asia-Pasifik,” tegas Pence kemarin (19/4).

Sementara itu, ketegangan di Semenanjun­g Korea selama hampir dua pekan ini ternyata dipicu hal yang tidak nyata. Kapal induk USS Carl Vinson milik Amerika Serikat (AS) ternyata tidak menuju kawasan barat Samudra Pasifik, tetapi melintasi Selat Sunda menuju Samudra Hindia untuk berlatih perang dengan Australia.

Kapal induk itu seharusnya menuju Korut pada 8 April lalu. Saat itu Angkatan Laut (AL) AS mengaku mengerahka­n kapal tersebut untuk melindungi sekutunya dari serangan Korut. Ketika itu dikatakan bahwa USS Carl Vinson tidak jadi ke Australia karena kondisi darurat dan tiba sepekan lagi.

Selang tiga hari, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis menjelaska­n bahwa kapal induk itu tengah berlayar menuju Korut. Esoknya, Presiden AS Donald Trump membuat pernyataan serupa. Entah bagaimana, kapal tersebut malah tetap mengacu pada rencana semula, yaitu berlayar dari Singapura ke Australia. (Reuters/BBC/ CNN/sha/c14/any)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia