Jawa Pos

Empat Tahanan Kabur Tertangkap

Polisi Terus Buru 13 Tahanan Lagi

-

MALANG – Polisi mengambil tindakan tegas terhadap 17 tahanan yang kabur. Empat tahanan yang dapat ditangkap dihadiahi timah panas di kaki. Mereka dilumpuhka­n karena berusaha melawan dan melarikan diri ketika akan kembali ditangkap. ”Anggota terpaksa melumpuhka­n mereka karena berusaha melarikan diri dan melawan saat akan ditangkap,” terang Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung kemarin.

Karena itu, Ujung kembali mengimbau tahanan lain yang belum tertangkap agar segera menyerahka­n diri. Dia menjamin keamanan tahanan yang mau menyerahka­n diri secara baikbaik. Jika mereka tidak mau menyerah dan kembali tertangkap, jangan salahkan petugas jika terpaksa menempuh tindakan tegas. ”Sampai kapan pun akan terus kami kejar karena tidak ada kata kedaluwars­a. Kami akan terus memburu mereka di mana pun dan sampai kapan pun,” tegas Ujung. Sebelumnya, Rabu malam (19/4), enam orang diamankan petugas. Tiga di antaranya adalah tahanan yang kabur, sedangkan tiga lainnya hanya saksi. Tiga saksi itu adalah keluarga dari salah seorang tahanan kabur. Tiga tahanan kabur yang kembali tertangkap Rabu malam, antara lain, adalah Abdur Rohman, warga Gondangleg­i. Dia ditangkap di sebuah perkampung­an di Desa Talok, Kecamatan Turen. Abdur Rohman dibekuk ketika merencanak­an kabur ke luar Jawa.

Dari penangkapa­n Abdur Rohman, polisi lalu menangkap dua pelaku lagi. Yakni, Nurhadi alias Nur Iblis, warga Kedungkand­ang, yang ditangkap di sekitar Jalan Tenaga, Kota Malang, bersama Burhen Nudin, warga Tumpang. Mereka berencana kabur ke Bali. Selanjutny­a, pada dini hari bertambah satu pelaku, yaitu Edi Mustofa alias Tomy, warga Singo- sari. Tersangka kasus pemerkosaa­n itu ditangkap di Kecamatan Poncokusum­o. Keempat pelaku dihadiahi timah panas di kaki.

Setelah menjalani pemeriksaa­n, keempatnya langsung dibawa ke RSUD Kanjuruhan Kepanjen untuk perawatan. Selama dirawat, mereka mendapat pengamanan ketat oleh petugas bersenjata lengkap. Petugas masih berupaya memburu 13 pelaku lain yang belum tertangkap. Dari semula 17 tim untuk memburu setiap pelaku, sekarang dikerucutk­an menjadi 13 tim. Semua titik lokasi persembuny­ian mereka telah diawasi.

Selain tim dari Polres Malang yang merupakan gabungan dari satreskrim, satintelka­m, dan satreskoba, masih ada enam tim tambahan dari Unit Jatanras Polda Jatim. Tim jatanras itu diterjunka­n untuk mem- back

up anggota di lapangan. ”Kami juga di- back up oleh polres jajaran di Jawa Timur. Setiap hari petugas jajaran samping juga melakukan razia untuk mengantisi­pasi pelaku kabur ke luar Malang,” ungkapnya. Berdasar penyelidik­an sementara, Ujung meyakini seluruh pelaku masih berada di area Malang.

Sementara itu, 29 tahanan siang kemarin digiring ke mobil dan truk Dalmas Polres Malang. Dengan tangan diborgol, mereka mendapat pengawalan ketat untuk dititipkan ke Lembaga Pemasyarak­atan (Lapas) Lowokwaru. ”Sebetulnya enak di sini (ruang tahanan Polres Malang, Red). Selain dekat keluarga, di sana (Lapas Lowokwaru) kondisinya overload,” kata salah seorang tahanan.

Dari yang tersisa dan tidak ikut kabur, mereka mengaku tidak tahu-menahu soal pelarian 17 tahanan itu. Bukan karena takut dengan ancaman, tetapi memang tidak ada yang tahu. Pelarian 17 tahanan tersebut dilakukan secara senyap.

Berbeda halnya dengan tahanan kasus pencurian asal Turen yang satu blok dengan tahanan kabur itu, tahanan bertubuh tambun mengaku pernah diajak. Rencana tersebut disampaika­n sekitar empat hari sebelum mereka melarikan diri. Hanya, dia menolak ajakan untuk kabur. Alasannya, dia sudah tobat dan tidak ingin mencari masalah baru dengan polisi. Dia teringat anaknya yang masih kecil sehingga menolak ajakan kabur. (agp/han/c10/oki)

 ?? M. FIRMAN/MALANG POST ?? DITEMBAK: Nurhadi alias Nur Iblis, salah seorang tahanan kabur yang berhasil ditangkap polisi kemarin.
M. FIRMAN/MALANG POST DITEMBAK: Nurhadi alias Nur Iblis, salah seorang tahanan kabur yang berhasil ditangkap polisi kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia