Jawa Pos

Pembebasan Lahan Kurang 3 Persen

Untuk Pembanguna­n Tol KLB

-

GRESIK – Proses konstruksi tol Krian– Legundi–Bunder (KLB) ditarget tuntas pada 2019. PT Waskita selaku kontraktor sudah memulai pekerjaan tahap awal. Salah satunya adalah penimbunan material di wilayah Dusun Gatul, Desa Pandu, Kecamatan Cerme.

Berdasar pantauan Jawa Pos kemarin (22/4), penimbunan material mencapai 2 kilometer. Setiap hari diperkirak­an terdapat 40 dump truck pengangkut material yang beroperasi di areal proyek tersebut. ’’Pekerjaan awal itu bertujuan memudahkan akses alat-alat berat,’’ kata pengawas PT Waskita Ade R. kemarin.

Penimbunan material bukan bagian dari konstruksi jalan tol KLB. Sebab, berdasar desain tol KLB di wilayah Cerme, sebagian besar jalan tol dibuat melayang ( elevated). Tujuannya, menghindar­i luberan air sungai Kali Lamong. Puluhan tiang beton tertancap di sepanjang timbunan material. ’’Nanti akses tol berada di 3 meter di atas permukaan tanah,’’ papar pria asal Jakarta tersebut.

Selain di Desa Pandu, pekerjaan fisik mulai dilakukan di Desa Menunggal, Kecamatan Kedamean. Sejak pertengaha­n Februari lalu, dilakukan pembersiha­n ( clearing) badan jalan untuk cikal-bakal jalan tol.

Di bagian lain, Tim Pembebasan Tanah (TPT) Kementeria­n Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya menuntaska­n pembebasan lahan. Sejauh ini, dari 1.537.280 meter persegi (m2) kebutuhan lahan, ada sisa lahan yang belum dibebaskan. Ketua TPT Akhmad Purwanto menyatakan, progres pembebasan lahan mencapai 97 persen. ’’Tinggal 3 persen yang belum beres,’’ ungkapnya.

Ada tiga jenis hambatan lahan yang belum bisa dibebaskan. Yaitu, berupa tanah sisa milik perorangan, tanah kas desa (TKD), serta beberapa lahan milik perusahaan atau PT. ’’Untuk TKD, kami masih mencari tanah pengganti di desa setempat,’’ lanjutnya.

Untuk mempercepa­t pem- bebasan lahan, TPT juga menempuh jalur hukum. Pihaknya melayangka­n konsinyasi lahan milik perusahaan atas nama PT Platinum Ceramics Industry. Lahan yang terdampak proyek infrastruk­tur tol KLB itu berada di Desa Lebaniwara­s, Kecamatan Wringinano­m. Jumlahnya 25 bidang dengan luas 46.793 meter persegi (m2). Nilai uang ganti ruginya mencapai Rp 48,767 miliar. Akhmad menjelaska­n, aset milik PT Platinum Ceramics Industry masih berupa tanah kosong. Sesuai masterplan, ruas tol KLB bakal membelah lahan milik PT Platinum di wilayah Wringinano­m. Rencana tersebut sudah melalui penetapan lokasi (penlok) oleh Gubernur Jatim Soekarwo. Agar perusahaan bersedia melepas lahan, pihak tol menawarkan fasilitas khusus berupa underpass di areal itu. Tujuannya, PT Platinum tetap bisa memanfaatk­an sisa lahan untuk kegiatan perusahaan. ’’Kami terpaksa menempuh konsinyasi karena manajemen (PT Platinum, Red) masih me nolak,’’ tegasnya. (mar/c22/ai)

 ?? FOTO/UMAR WIRAHADI/JAWA POS ?? MODEL MELAYANG: Tiang beton sudah dipasang di Dusun Gatul, Desa Pandu, Kecamatan Cerme.
FOTO/UMAR WIRAHADI/JAWA POS MODEL MELAYANG: Tiang beton sudah dipasang di Dusun Gatul, Desa Pandu, Kecamatan Cerme.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia