Stop The Furious, Please
Umumkan Spinoff, Franchise FF Masih Panjang
LOS ANGELES – Nama besar cukup untuk menghalau pesaing. Itulah yang terjadi di puncak box office dua pekan terakhir ini. Tidak adanya film keren lain yang dirilis bersamaan membuat installment kedelapan Fast and Furious, The Fate and the Furious (selanjutnya kita sebut saja FF8), memuncaki worldwide box office dua pekan beruntun.
Di Amerika Utara, FF8 mengumpulkan USD 38,7 juta (Rp 513,6 miliar) sepanjang weekend lalu. Sedangkan di mancanegara, Vin Diesel dkk juga masih perkasa. Terutama di Tiongkok, yang tetap menjadi penyumbang pendapatan tertinggi, yakni USD 318,9 juta (Rp 4,236 triliun).
Total, film besutan F. Gary Gray itu sudah mengumpulkan USD 908,4 juta alias Rp 12,07 triliun hanya dalam waktu 10 hari. Dalam satu atau dua hari ke depan, diprediksi penghasilannya mencapai landmark USD 1 miliar. So, keputusan Universal mempertahankan franchise ini sungguh tepat. Dari film kelas B berubah menjadi mesin pencetak uang.
Sejak dirilis perdana pada 2001, rangkaian film Fast and Furious mengantongi total USD 4,8 miliar atau Rp 62,95 triliun. Lebih dari separonya disumbang oleh dua film terakhir. Prekuel FF8, Furious 7, mendapatkan USD 1,516 miliar atau Rp 19,9 triliun.
Tidak salah kan kalau Fast and Furious sangat disayang oleh Universal. Tidak mengherankan juga kalau studio tersebut tergoda membuat lebih banyak sekuelnya. Padahal, setelah Paul Walker meninggal di tengah proses produksi film Furious 7, banyak yang berpikiran bahwa
franchise tersebut harus berhenti. ’’ Furious 7 adalah titik kulminasi dari saga itu. Ending- nya sudah pas. Mereka seharusnya berhenti sejak Paul Walker tiada,’’ ulas Robert Yaniz Jr, kolumnis
Movies Cheat Sheet. Tapi, apa yang terjadi? Universal malah merencanakan trilogi baru sebagai tribut untuk Walker. Tahun lalu studio telah mengumumkan tanggal rilis FF8 sampai FF10 ( lihat grafis). Dan itu belum semua. Mereka sudah me ren canakan se buah proyek –astaga– spi noff!
Sebagaimana diberitakan Variety, proyek itu masih berada dalam tahap sangat awal. Produser belum punya konsep sama sekali. Hanya, dalam bayangan mereka, spinoff ini akan mengulas lebih banyak soal hubungan Luke Hobbs (Dwayne Johnson) dan Decker Shaw ( Jason Statham). Mereka, tampaknya, akan bekerja sama. Hal yang khayal banget terjadi saat ini.
Ambisi membuat film ke-9 dan 10, serta spinoff, harus didukung konsep yang sangat matang. Jangan sampai ceritanya mengada-ada atau memaksa. Fans tentu ogah. Tanda-tanda saga itu semakin tak diminati, terutama di Amerika Utara, terlihat sejak FF8 dirilis. Trennya, pendapatan akhir pekan perdana selalu naik (kecuali di film ketiga Tokyo Drift pada 2006).
Namun, hal itu tidak muncul tahun ini. Catatan USD 100,2 juta (Rp 1,314 triliun) pada pekan ketiga April lalu jauh dari pembukaan Furious 7 yang mencapai USD 147,2 juta (Rp 1,93 triliun). Editor senior Variety Brent Lang menjelaskan, tanggapan fans juga terbilang turun di film kedelapan.
’’ Review-nya cenderung tidak seramai Furious 7. Kalau filmnya berhasil, rumah produksi tentu wajib berterima kasih pada pasar mancanegara,’’ paparnya. Selain itu, dia memprediksi gaung film tersebut tidak mungkin seawet pendahulunya. ’’Sudah tidak mungkin lagi ada yang menyaingi hitnya See You Again ( soundtrack Furious
7),’’ imbuh Lang. Penulis naskah sekaligus produser
franchise Fast and Furious Chris Morgan menjelaskan, dirinya memang mengalami masa sulit pasca kepergian Walker. ’’Kami sempat mogok. Tapi, akhirnya kami memilih lanjut dan menulis akhir yang baru,’’ paparnya sebagaimana dikutip Entertainment Weekly. Dia pun menyatakan belum tahu terkait dengan ide cerita film-film selanjutnya –yang menurut Diesel bakal berlangsung sampai film kesepuluh.( EW/Variety/ Hollywood Reporter/fam/c19/na)