Empat Tindakan untuk Mata Novel
DUA pekan sudah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menjalani perawatan di Singapura. Meski belum pulih sepenuhnya, kondisi pria kelahiran Semarang tersebut terus membaik
Dokter merawatnya secara intensif.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyampaikan, dari laporan yang diterima pihaknya, tim dokter mendapati adanya perbaikan konjungtiva mata kanan yang positif karena sudah menyentuh kornea. ’’Sedangkan pertumbuhan untuk mata kiri masih lambat,’’ ungkapnya.
Penyembuhan mata kiri lambat karena paparan cairan asam sulfat yang disiramkan kepada Novel lebih dominan berdampak pada mata kiri.
Menurut Febri, tim dokter melakukan empat tindakan kepada Novel. Yakni, pemeriksaan tekanan mata, pemberian eye drop, analisis langsung terhadap dua bola mata, serta memberikan cairan kimia untuk mengetahui kondisi mata melalui indikator warna. ’’Tekanan mata baik. Kanan 16 dan kiri 18,’’ ucapnya. Angka tersebut masih dalam batas normal, yakni di antara 6–21.
Di samping empat tindakan tersebut, tim dokter kembali mencoba melihat perkembangan penglihatan Novel melalui tes mata. Hasilnya, kata Febri, mata sebelah kanan sudah mampu mengenali dan membaca huruf pada level 6 dengan baik. Sementara itu, penglihatan mata kiri selaras dengan perkembangan pemulihannya. ’’Kiri level 45. Semakin kecil level huruf yang dapat dilihat, semakin baik,’’ imbuhnya.
Taufik Baswedan, kakak Novel, yang sejak awal mendampingi Novel di Singapura menjelaskan, tim dokter berusaha menghindari operasi. Tingkat kesulitan operasi cangkok kornea memang sangat tinggi. Karena itu, mereka dengan saksama memantau perkembangan pe- mulihan dua mata Novel sampai pekan depan. ’’ Ya, dokter berusaha menghindari operasi,’’ ungkapnya kepada Jawa Pos.
Menurut dia, keputusan apakah Novel harus naik meja operasi atau tidak juga bergantung pada hasil pemantauan perkembangan dua mata penyidik senior di KPK itu. ’’Bisa minggu depan atau lebih,’’ jelasnya.
Soal perkembangan penyelidikan terhadap pelaku yang menyiramkan air keras kepada Novel, Taufik enggan berkomentar banyak. Dia menyatakan, Novel pun sudah mendapat kabar soal itu.
Taufik menegaskan, keluarga berharap aparat kepolisian segera menangkap pelaku. Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. ’’Presiden kan sudah perintahkan untuk segara diusut tuntas dan tangkap pelakunya. Saya kira itu sudah jelas,’’ ujarnya. ( syn/ c5/ ang)