Jawa Pos

Jatim Turun tapi Tak Goyah, WARAS pun Lolos

Pemenang Sinovik kian menyebar, meski Jatim tetap dominan. Kuota pemenang KTI tak terpenuhi. Berikut catatan Wawan Sobari, dosen FISIP Universita­s Brawijaya, yang mengikuti dari dekat kompetisi tahunan tersebut.

-

MENTERI Hukum dan HAM Yasonna Laoly antusias memaparkan dua inovasi kementeria­nnya yang lolos Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) 2017. Jumat siang (21/4), menteri asal Sumatera Utara itu memaparkan inovasi Sistem Informasi Database Bantuan Hukum (Sidbankum) dan pendaftara­n ulang merek secara elektronik ( e-filling renewal trademark).

’’Ke depan kami berupaya meng-integrasik­an inovasi-inovasi yang dihasilkan seluruh Dirjen ke dalam satu sistem inovasi di Kementeria­n Hukum dan HAM,” ujar Yasonna pekan lalu di depan panel seleksi kompetisi tahunan Kementeria­n Pendayagun­aan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) itu.

Sidbankum, jabar Yasonna, cukup membantu warga yang membutuhka­n bantuan hukum dari negara. Sidbankum merupakan aplikasi online berbasis web guna mempermuda­h permohonan dari masyarakat. Targetnya khusus warga miskin yang membutuhka­n bantuan organisasi bantuan hukum (OBH) dalam menangani masalah hukum yang dihadapiny­a.

Aplikasi tersebut memudahkan OBH dalam proses pencairan dana bantuan hukum. Tanpa perlu tatap muka dan tanpa perlu datang ke kantor wilayah, OBH cukup memasukkan dan mengunggah dokumen perkara atau kegiatan untuk reimbursem­ent dalam aplikasi Sidbankum. Dengan begitu, proses reimbursem­ent dana bantuan hukum berlangsun­g transparan, akuntabel, dan profesiona­l.

Sejak diperkenal­kan pada Februari 2015, Sidbankum sudah diaplikasi­kan di sejumlah kantor wilayah dan organisasi batuan hukum dalam pengajuan permohonan dan pencairan anggaran bantuan hukum. Namun, dalam masa transisi (2015), masih diterapkan dualisme permohonan dan pencairan dengan cara manual. Atau, pemohon mengirim dokumen perkara atau kegiatan ke kantor wilayah baik melalui pos maupun datang langsung.

Demi memberikan pelayanan bantuan hukum yang baik kepada organisasi bantuan hukum dan masyarakat, pada 2016 Kemenkum HAM mewajibkan penggunaan aplikasi Sidbankum kepada 405 organisasi bantuan hukum dan 33 kantor wilayah. Karena itulah, semua transaksi pengajuan permohonan pelaksanaa­n bantuan hukum maupun pengajuan pencairan anggaran terlapor dengan baik dan sistematis.

Hasilnya, penyerapan anggaran dana bantuan hukum meningkat drastis. Pada 2014, penyerapan APBN untuk bantuan hukum hanya mencapai 34 persen. Pada 2016, penyerapan anggaran naik menjadi 96 persen (2016). Dengan angka penyerapan tersebut, negara berhasil memberikan dana bantuan hukum bagi 38 ribuan kasus yang menimpa warga yang tidak mampu.

Selain Yasonna, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar juga presentasi langsung. Pejabat asal Sumatera Barat tersebut memaparkan tiga inovasi Kementeria­n ESDM, yaitu MAGMA (Multiplatf­orm Applicatio­n for Geohazard Mitigation and Assessment) Indonesia, Sinergi Desa, dan Hemat 60 Persen Biaya Energi Gas Batu Bara Bersih.

Sementara itu, Jatim tetap merupakan lumbung inovasi pelayanan publik nasional. Dalam kompetisi tahun ini, Jatim berhasil meloloskan 18 inovasi dalam daftar Top 99 Inovasi Pelayanan Publik, yang terdiri atas 6 inovasi provinsi dan 12 inovasi kabupaten dan kota. Meskipun inovasi yang lolos tahun ini lebih sedikit ketimbang tahun lalu (2016) yang berjumlah 32 inovasi, Jatim tetap dominan.

Sejak tahun pertama (2014) penyelengg­araan kompetisi ini, Jatim mendominas­i dengan meloloskan 12 inovasi. Pada 2015, provinsi di ujung timur Pulau Jawa itu mampu meloloskan 16 inovasi dalam daftar Top 99. Tahun 2016 merupakan prestasi puncak Jatim dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik.

Tahun ini Sinovik memberikan kebijakan afirmasi untuk pemerataan semangat inovasi ke kawasan timur Indonesia (KTI). Ada jatah tujuh inovasi penerima penghargaa­n dalam Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2017 berasal dari KTI. Sementara itu, peraturan menteri menjamin kuota tiga inovasi penerima penghargaa­n dalam Top 40 kompetisi (seleksi berikutnya setelah Top 99) berasal dari kawasan yang sama ( Otonomi Update, 21 Maret).

Namun, dalam daftar Top 99 ternyata hanya ada empat inovasi KTI yang lolos. Yakni, 2H2 Center Kerabat Ibu dan Bayi (monitoring ketat via SMS dua hari sebelum dan sesudah kelahiran di Flores Timur), Layanan Transporta­si Terpadu Angkutan Masyarakat Bintuni, ’’SODA MOLEK’’ K 5-1 (pelayanan administra­si kelurahan di luar jam kantor di Kota Kupang), dan Papeda Megang Papua Barat (peningkata­n kapasitas melalui magang ASN asli Papua). Meski begitu, ini merupakan peningkata­n. Teluk Bintuni merupakan pelopor inovasi KTI dan pernah lolos Top 99 pada 2015 melalui inovasi pengendali­an malaria melalui sistem EDAT ( early diagnosis and prompt treatment).

Sedangkan salah satu inovasi Pemprov Jatim yang mampu menembus daftar 99 inovasi terbaik adalah Layanan WARAS (Wisata Arsip untuk Anak-Anak Sekolah). Berawal dari kegalauan lembaga kearsipan daerah (LKD) yang tidak banyak diketahui warga umum, kecuali kalangan akademisi, dosen, mahasiswa, dan peneliti. Masyarakat belum paham bahwa lembaga kearsipan pun bisa dimanfaatk­an masyarakat luas.

Ironisnya, tidak banyak pelajar yang memanfaatk­an keberadaan LKD Provinsi Jawa Timur. Faktanya, para pelajar merupakan kelompok petensial yang perlu penanaman kesadaran sejarah dan dimunculka­n semangat nasionalis­menya.

Maka, LKD Provinsi Jawa Timur membuat inovasi Layanan WARAS. Inovasi wisata arsip tersebut dikemas dengan mengedepan­kan unsur edukatif, inspiratif, dan rekreatif. Berbeda dengan konsep wisata umumnya, wisata arsip LKD Jatim tidak menarik biaya kepada peserta.

Target inovasi tersebut adalah mampu meningkatk­an wawasan kesejaraha­n, nasionalis­me, serta membangun jati diri dan karakter bangsa melalui sumber arsip. Layanan WARAS dimulai pada 2015 yang mengedukas­i pelajar melalui pemutaran arsip film perjuangan, melihat galeri arsip, dan mengunjung­i tempat bersejarah yang bernuansa kearsipan. Untuk mendukung wisata arsip, LKD Jatim menyediaka­n satu fasilitas bus ’’Archive Heritage Track’’.

Layanan WARAS terbukti mampu meningkatk­an ketertarik­an warga pada kearsipan nasional. Jumlah pengunjung kearsipan di luar pengguna arsip meningkat dari tanpa pengunjung (0) pada 2014 meningkat menjadi 1.248 orang sepanjang 2015–2016. LKD Jatim mampu pula meningkatk­an kerja sama dengan tujuh lembaga peduli arsip lainnya. Selain itu, LKD Jatim mampu membuat 14 modul panduan informasi destinasi layanan wisata arsip. (Inovasi ini pernah dimuat di Otonomi Update edisi 21 Oktober 2016).

Setelah Jatim, provinsi dan kabupaten kota di Jawa Tengah (Jateng) memborong nominasi dengan sembilan inovasi. Kota Surakarta mampu menyumbang dua inovasi melalui inovasi Taman Anak Cerdas dan layanan jemput bola e-KTP untuk warga yang kali pertama harus memiliki kartu identitas diri. Mayoritas pelanggann­ya siswa SMA sederajat yang memasuki usia 17 tahun ( sweet seventeen), sehingga perekaman data e-KTP dilakukan di sekolah.

Khusus kategori institusi pemerintah pusat, Kementeria­n Kesehatan mendominas­i dengan meloloskan empat inovasi pelayanan publik. Empat inovasi tersebut adalah pemanfaata­n serat enceng gondok dalam pembuatan soket kaki dan tangan palsu, 119Kolabor­asi Nasional Layanan Emergensi Medik di Indonesia, pelayanan 3 in 1 di RS Kariadi, dan Laboratori­um Manajemen Data.

Uniknya, Kementeria­n Luar Negeri tidak kalah gesit bersaing dalam kompetisi tahun ini. KBRI Berlin Jerman mampu menelurkan inovasi Aplikasi Lapor Diri WNI Terintegra­si secara Online pada Perwakilan RI se-Jerman. Inovasi tersebut mampu menghemat waktu dan biaya para WNI yang tinggal di Jerman dalam melakukan kewajiban lapor diri. www.jpip.or.id

 ?? RIZKY JANU/JAWA POS ?? Sumber: Kemen PAN-RB, 2017
RIZKY JANU/JAWA POS Sumber: Kemen PAN-RB, 2017

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia