Jawa Pos

Sepatu Bordir Dipasarkan hingga Malaysia

Melihat UKM di Kelurahan Dermo, Kecamatan Bangil Bangil memang dikenal sebagai Kota Bordir. Banyak produk bordir yang dihasilkan ibu kota Kabupaten Pasuruan itu. Salah satunya sepatu bordir yang diproduksi warga Kelurahan Dermo, Kecamatan Bangil.

- IWAN ANDRIK, Bangil

ARIF Rahman sibuk dengan aktivitasn­ya kemarin siang (24/4). Sepasang demi sepasang sepatu yang sudah ”dirangkai” dia masukkan ke plastik bening. Selanjutny­a, dia menata sepatu-sepatu tersebut di etalase rumahnya.

Kini dia tinggal menunggu pemesan datang. Arif sengaja menyiapkan stok tersebut untuk mempermuda­h penjualan. Selain itu, stok sepatu yang dia pajang dalam etalase tersebut dijadikan sebagai contoh produknya.

Dengan begitu, ketika memasarkan sepatu, dia tak kesulitan. Tinggal menunjukka­n barang, pembeli pun percaya. Bila stok kurang sesuai dengan selera atau ukuran, dia tinggal membuat sepatu baru sesuai pesanan.

”Saya sengaja mempersiap­kan stok barang agar mempermuda­h pemasaran,” kata Arif saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Dermo, Kecamatan Bangil, kemarin.

Sepatu bikinan Arif memang spesial. Bukan sepatu biasa pada umumnya. Sebab, sepatu buatannya disertai bordir atau dikenal sebagai sepatu bordir.

Sudah tiga tahun terakhir dia menekuni profesi sebagai perajin sepatu bordir. Semula, dia hanya karyawan industri sepatu. Lambat laun, Arif membuka usaha sendiri hingga sekarang.

Tidak hanya menjalanka­nnya sen- diri, tak jarang dia melibatkan rekanrekan­nya untuk dijadikan karyawan. Terutama ketika ramai order. Misalnya menjelang Lebaran.

Arif emngatakan bisa memproduks­i 200 hingga 500 pasang sepatu dalam sebulan. Harga setiap pasang sekitar Rp 50 ribu. Tak hanya merambah kawasan Kabupaten Pasuruan, produknya pun mencapai luar pulau. Salah satunya Kalimantan. Sepatu bikinan Arif juga merambah Ambon. ”Bahkan, ada pihak buyer dari Malaysia yang tertarik. Memang saat ini belum karena masih nego-nego,” tutur dia.

Dia mengatakan kerap kewalahan ketika seabrek pesanan datang. Sebab, sistem kerja ataupun produksi sepatunya saat ini masih manual. Dia berharap support peralatan dari pemerintah. Dengan begitu, ketika banjir pesanan, produksi bisa lebih mudah.

Lurah Dermo Ivan Gunardi menguraika­n, industri pembuatan alas kaki bordir memang menjadi salah satu unggulan di wilayahnya. Usaha itu pun bisa mendorong ekonomi kreatif di Dermo.

Saat ini perajin sepatu bordir di Dermo memang masih minim. Hanya ada dua pelaku usaha kerajinan itu. Padahal, potensi usaha tersebut untuk bisa dikembangk­an masih besar.

”Makanya, kami mendorong adanya peningkata­n pelaku industri kerajinan kreatif. Termasuk industri pembuatan sepatu bordir,” urainya.

Dorongan itu bukan tanpa sebab. Pengembang­an usaha kreatif seperti industri sepatu bordir bisa membuka lapangan kerja. Dengan banyaknya usaha serupa, tentu makin banyak penganggur yang terserap lapangan kerja.

Pihaknya juga tengah mengajukan usulan pelatihan pembuatan sepatu bordir kepada dinas terkait. Harapannya, tercetak banyak perajin baru dari pelatihan itu. (mie/c11/end)

 ?? BAYU EKA NOVANTA/JAWA POS RADAR MALANG ?? KREATIF: Arif mengepak sepatu yang akan dikirimkan kepada pemesan.
BAYU EKA NOVANTA/JAWA POS RADAR MALANG KREATIF: Arif mengepak sepatu yang akan dikirimkan kepada pemesan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia