Jawa Pos

Selamat berkat Gol Telat

-

TENGGARONG – Nyaris saja Mitra Kukar malu di hadapan publik sendiri dalam laga melawan PSM Makassar di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, tadi malam. Untung, tim itu tertolong gol telat striker asal Brasil Marclei melalui titik penalti pada menit ke-90 sehingga laga berakhir 1-1.

Mitra Kukar yang memainkan marquee player Momo Sissoko dan Marclei sejak kickoff sulit mengatasi permainan PSM. Sejak awal, Mitra Kukar tertekan. Tim itu sudah kebobolan pada menit ke-22 melalui gol Ridwan Tawainella setelah menerima umpan Wiljan Pluim.

Keputusan pelatih Mitra Kukar Jafri Sastra untuk memainkan Sissoko dan Marclei bisa dibilang sebagai perjudian besar. Sebab, mereka berdua belum lama beradaptas­i dengan tim. Apalagi, mereka bermain sejak menit pertama. Untung, pengalaman dua pemain itu menutupi masa adaptasi mereka yang pendek.

Bahkan, meski melalui titik penalti, satu gol dari Marclei patut diapresias­i. ”Semua yang terjadi di lapangan sepenuhnya tanggung jawab saya. Termasuk, memasang Sissoko dan Marclei adalah sebuah keputusan yang harus saya ambil. Kalaupun tim ini kalah, saya siap dengan segala risikonya,” kata Jafri Sastra. Kehadiran Sissoko yang pernah bermain di klub elite Eropa seperti Liverpool dan Juventus belum mampu meredam daya dobrak PSM dari lini tengah. Faktanya, PSM selaku tamu masih dominan. Tim itu bahkan mampu melepas 13 tembakan ke gawang Mitra Kukar yang dikawal Gerri Mandagi.

Kendati hanya mendapat satu angka, Jafri Sastra bersyukur. Sebab, menurut pelatih asal Padang itu, PSM merupakan tim kuat dan memasang target juara musim ini. Setidaknya tambahan satu angka tersebut bisa menjadi modal Mitra Kukar sebelum melakoni laga away dengan menantang Madura United (28/4).

”Anak-anak sudah bekerja sangat keras. Hasil ini saya rasa lebih dari cukup. Ke depan, kami hanya perlu fokus pada laga away selanjutny­a,” lanjut mantan pelatih Persipura Jayapura tersebut.

Sementara itu, Marclei bahagia karena mencetak gol dalam debutnya. Meski gol tersebut diceploska­n melalui titik penalti setelah pelanggara­n yang dilakukan pemain PSM Marc Klok terhadap pemain Mitra Kukar Saepulloh Maulana. ”Sayangnya, kami belum mendapatka­n poin sempurna. Ke depan, kami akan lebih baik lagi,” katanya.

Di sisi lain, pelatih PSM Robert Rene Alberts sangat kecewa dengan kegagalan timnya mendapatka­n tiga angka di Tenggarong. Apalagi, nyaris saja PSM mendapatka­nnya. ”Kami tampil lebih bagus. Kemenangan PSM direnggut penalti,” keluh pelatih asal Belanda itu.

Mantan pelatih Arema Indonesia tersebut juga mengkritik kepemimpin­an wasit Iwan Sukoco yang dianggap kurang fair. Wasit dinilai terlalu royal dalam memberikan kartu kepada pemain PSM. ”Seharusnya wasit bisa lebih baik dari ini. Banyak keputusan wasit yang di luar akal sehat,” ujarnya. (don/nap/JPG/c11/ham)

 ?? ARIB BILLAH/KALTIM POST ?? TERTAHAN: Pemain PSM Ridwan Tawainela merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, tadi malam.
ARIB BILLAH/KALTIM POST TERTAHAN: Pemain PSM Ridwan Tawainela merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, tadi malam.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia