Pendekatan Personal sang Pelatih Membuat Betah
Tiga musim beruntun Aprilia Manganang berperan besar dalam keberhasilan Jakarta Elektrik PLN menjuarai Proliga. Padatnya agenda dalam waktu dekat membuat dia belum bisa memutuskan main di mana musim depan.
MEMASUKI set kelima final putri Proliga 2017, skor sudah 13-9 untuk keunggulan Jakarta Elektrik PLN atas Jakarta Pertamina Energi. Dua poin lagi, Elektrik berhasil mempertahankan gelar.
Tapi, perlahan Pertamina bisa memperkecil jarak sehingga tinggal menjadi 11-13. Ketegangan langsung menyelimuti GOR Amongrogo, Jogjakarta, Minggu (23/4) itu.
Di saat-saat kritis itu, Aprilia Manganang menunjukkan ketangguhan mentalnya. Dua spike- nya gagal diha- dang lawan. Game over!
Spontan, pelatih Tien Mei memeluk para pemain. Dicarinya April, lalu dipeluk dengan erat. Air mata pun tak terbendung. Tangis bahagia menyertai keduanya.
Saking kuatnya pelukan itu, mereka sampai terjatuh. Wajah mereka menyiratkan ketidakpercayaan akan raihan tersebut. Ya, Elektrik menjadi tim pertama yang menjuarai Proliga tiga kali berturut-turut.
”Puji Tuhan, set kelima bikin degdegan. Tapi, kami memiliki keyakinan kuat untuk menang dan itu tercapai,” ungkap pevoli yang berposisi sebagai open spiker tersebut.
April berkontribusi sangat besar dengan raihan tiga gelar Elektrik. Dia selalu menjadi andalan klub asuhan Tien Mei itu.
Gelar tahun ini terasa sangat istimewa. Sebab, pada 27 April nanti dia berulang tahun ke-25. Terlebih, pada laga puncak lalu, kedua orang tuanya datang untuk menonton. Juga, dia dipilih sebagai Pe- main Terbaik Putri Proliga 2017.
”Semua ini saya persembahkan untuk untuk kedua orang tua saya,” imbuh dara yang juga menjabat kapten Elektrik itu.
Tapi, ini juga bisa jadi musim terakhirnya bersama Elektrik. Kontraknya berakhir seiring selesainya Proliga 2017. Dia belum tahu ke- mungkinan musim depan.
”Rasanya meraih hat-trick (berturutturut, Red) sudah menjadi capaian yang luar biasa. Saya tidak bisa memutuskan sekarang untuk musim depan. Masih banyak agenda terdekat yang harus dipersiapkan dengan baik,” ujar pemain Bandung Alko di Livoli itu.
Dalam waktu dekat, April memang harus berfokus untuk persiapan SEA Games. Pemusatan latihan nasional (pelatnas) akan berlangsung mulai Mei hingga Agustus. Setelah itu, dia juga akan bermain di Livoli 2017 yang direncanakan digelar Oktober.
Namun, dengan segala suasana internal Elektrik yang dirasanya sangat kondusif, dia tidak ingin segera pergi. Kekeluargaan yang dibangun Tien Mei sudah sangat kuat. Antara pemain dan pelatih sudah memiliki ikatan emosional yang dalam.
Dia memuji Tien Mei yang telah memperlakukan anak buah dengan sabar. ”Padahal, saya orangnya agak keras. Jika ada masalah, kami langsung ngobrol dari hati ke hati,” terang April.
Di sisi lain, menurut Mei, bukan perkara mudah menukangi sebuah tim voli putri. Sebab, banyak sekali problem yang terus berdatangan. Sebagai contoh, saat sedang haid, pemain acap memiliki perasaan labil. Lalu, jika pemain sudah menikah, terkadang suami kurang mendukung karir sebagai atlet.
”Tapi, saya sendiri dulu juga pemain. Kami lebih sering cerita-cerita supaya kedekatan antar pemain bisa terbangun,” tutur pelatih asal Tiongkok itu.
Lantas, dengan kedekatan yang sudah terbangun selama ini, apakah mungkin Elektrik melepas Aprilia Manganang? Manajer Elektrik Heri Hermawan belum bisa memberikan banyak keterangan tentang itu.
”Dia kan anggota (TNI, Red), kami harus izin dengan kesatuannya dulu. Tapi, dengan pencapaian kami selama ini, kami jelas akan mengikuti Proliga 2018. Peran April sangat besar dalam pencapaian kami selama ini,” terangnya. (*/c11/ttg)