Latief-Kurni Berbagi Pengalaman
PERSEBAYA Surabaya memang belum pernah bertemu Martapura FC. tim asuhan Iwan Setiawan itu masih minim referensi soal kekuatan tim yang bermarkas di Stadion Demang Lehman tersebut. Beruntung, di skuad Green Force –julukan Persebaya–, ada beberapa pemain yang pernah membela dan sekaligus merasakan duel melawan klub asal Kalimantan itu. Mereka adalah bek Rachmat Latief dan gelandang Kurniawan Karman. ’’Saya pernah beberapa kali melawan mereka (Martapura FC). Cukup sulit. Apalagi di kandangnya,’’ kata Latief. Pernyataan Latief merujuk saat dirinya masih membela Borneo FC di Divisi Utama (kini Liga 2) 2014. Kedua tim bersua di fase delapan besar. Pada laga pertama, Borneo FC mampu mengalahkan Martapura dengan skor 2-0 di Stadion Segiri, Samarinda. Laga tersebut berlangsung pada 12 Oktober 2014. Namun, empat hari kemudian, Pesut Etam –julukan Borneo FC– dipaksa menyerah 2-3 di Demang Lehman. Latief menilai, Martapura kali ini tetap lawan yang menyulitkan. ’’Persiapan mereka juga bagus. Faktor tuan rumah jadi kartu as bagi mereka saat melawan Persebaya nanti,’’ sambung pemain bernomor 88 itu. Kurni punya pengalaman yang sama. Meski belum pernah menghadapi Martapura di Demang Lehman, dia pernah menghadapi mereka di Makassar. Itu terjadi pada 30 Maret dua tahun silam. Saat itu Kurni masih membela PSM Makassar. PSM memang menang dengan skor telak 4-0. Tapi, Kurni yang mencetak gol pembuka pada laga di Stadion Andi Mattalatta itu mengakui bahwa Martapura adalah tim yang sulit ditaklukkan. ’’Apalagi, sekarang ada beberapa pemain bagus di sana. Salah satunya Fahreza Agamal yang merupakan rekan setim saya di timnas U-13 dan U-17,’’ kata Kurni. Gelandang serbabisa itu mengungkapkan, kekuatan Martapura FC sudah pasti mengalami peningkatan bila dibandingkan saat keok 0-4 oleh PSM. (io/c17/bas)
orang berkumpul di kediaman Ketua Umum Martapura FC M. Hilman Kamis lalu. Mereka tampak serius menyaksikan tayangan di televisi, yang saat itu menyiarkan live laga Persebaya versus Madiun Putra. ”Sayang untuk dilewatkan. Persebaya dan Madiun Putra kan satu grup sama Martapura,” kata Hilman.
Hilman mengakui, tayangan live tersebut sangat menguntungkan bagig timnya. Sebab, dari taayangan itu, pelatih Frans Sinatra Huwae dan stafnya bisa mempelajari kekuatan dua tim sekaligus. Terutama Persebaya yang melawat ke markasas Martapura di Stadionon Demang Lehman Minggu mendatang (30/4). ”Tidak secara khusus memantau. Cuma kebetulan saja ada tayangan live. Sekalian kami nonton bareng biar anak-anak bisa tahu calon lawannya,” jelas Hilman.
Nah, dari tayangan tersebut, Hilman pun bisa membaca strategi bermain Green Force, julukan Persebaya. Meski bukan pelatih, dia ingin Martapura tampil menyerang. ”Wajib tiga poin, jadi harus menyerang untuk cetak gol,” tegasnya.
Hal senada disampaikan sang pelatih Frans Sinatra Huwae. Dia mengungkapkan, Martapura bakal tampil menyerang untuk mengejar target tiga poin. Apalagi, Martapura baru saja mencatat hasil minor setelah Minggu lalu (23/4) dikalahkan PSIM Jogjakarta dengan skor 2-3.
”Hasil yang tidak kami inginkan (kalah oleh PSIM, Red). Namun, kami sudah mencatat apa yang harus dievaluasi dan tidak boleh mengulanginya saat menjamu Persebaya nanti,” tutur Frans.
Mantan pemain timnas itu akan berfokus membenahi mental pemainnya setelah dikalahkan PSIM. Sebab, tekanan di laga kedua melawan Persebaya bakal lebih kuat. ”Untung, tidak ada pemain yang terkendala cedera setelah melawan PSIM,” sambung ayah Marshel Huwae yang juga penggawa Martapura tersebut.
Sejatinya, mental pemain Laskar Sultan Adam –julukan Martapura FC– sudah tertempa sejak tahun lalu. Mereka sudah berpartisipasidiIndonesiaSoccerChampionship (ISC) B dan mampu lolos hingga semifinal. Namun, Martapura gagal ke final setelah ditundukkan PSCS Cilacap.
Lalu, selama persiapan menyongsong Liga 2 tahun ini, Martapura telah menjajal kekuatan tim-tim level atas ( lihat grafis uji coba Martapura). Hasilnya cukup lumayan. Dari lima kali uji coba, mereka menang 2 kali, kalah 2 kali, dan seri 1 kali. Fakta itulah yang membuat Frans optimistis menghadapi Persebaya.
”Tim ini punya tren bagus saat berhadapan dengan tim tangguh. Semoga tren ini bisa terus dipertahankan,” harapnya. ”Mereka (Persebaya) adalah tim dengan sejarah besar. Tentu itu semakin membuat para pemain terlecut untuk bisa menampilkan yang terbaik di kandang,” lanjut pelatih 52 tahun itu.
Bagaimana respons Persebaya? Pelatih Iwan Setiawan mengakui, lawatan ke Martapura akhir pekan ini tak akan mudah. Apalagi, beberapa pemain belum 100 persen fit. Setidaknya ada tujuh pemain yang masih menjalani pemulihan cedera setelah laga melawan Madiun Putra.
”Memang berat. Namun, kondisi seperti ini juga dihadapi semua tim,” ucap Iwan. ”Kami juga sudah siapkan solusi dari evaluasi di pertandingan sebelumnya, yang diharapkan bisa dijalankan saat melawan mereka (Martapura),” imbuhnya. (io/rid/bir/JPG/c9/bas)