Jawa Pos

Bullying Bisa Bikin Anak Fobia Sekolah

-

SURABAYA – Sekolah, salah satu tempat anak menghabisk­an waktu, ternyata bisa menimbulka­n fobia. Penyebabny­a, anak mendapat perlakuan tidak menyenangk­an di sekolah. Misalnya, penindasan dan perundunga­n ( bullying). Baik secara fisik maupun verbal. Kalau penindasan itu berwujud fisik, orang tua bisa langsung tahu. Tapi, kalau anak ditindas secara verbal, orang tua kerap tidak langsung sadar

’’Kondisi itu bisa menyebabka­n anak depresi. Bahkan, bisa jadi school phobia,” jelas dr Agustina Konginan SpKJ (K) kepada Jawa Pos, Minggu (23/4). Tanpa alasan yang jelas, anak bisa tiba-tiba meminta pindah sekolah.

Penindasan itu biasanya dilakukan oleh mereka yang memiliki kekuatan lebih besar kepada yang lebih lemah. Tidak selalu harus yang berbadan besar menindas yang kecil. Tetapi, lebih pada mereka yang memiliki mental kuat.

Orang yang di- bully adalah mereka yang tidak mempunyai kekuatan untuk melawan. Tak jarang, ketika tekanan yang dialami sudah melebihi daya tahan, korban perundunga­n bisa berubah menjadi orang yang berbeda.

’’ Tadinya dia penakut, tetapi suatu saat tiba-tiba menjadi pemberani. Itu terjadi karena alam bawah sadarnya mengingink­an seperti itu, tetapi di dunia nyata dia tidak bisa,” lanjutnya. Tak jarang korban bullying sudah tidak lagi mendapat perlakuan buruk, tetapi masih tetap merasakan dampaknya.

Keinginan untuk membalas dendam pun semakin kuat, tetapi dia tidak mampu melaksanak­an. Kalau itu terjadi, penanganan secara serius perlu dilakukan agar kondisi anak tidak menjadi lebih buruk.

Orang tua harus pandai-pandai mengajak anaknya berbicara tentang masalah di sekolah. Jadilah orang tua sekaligus teman agar anak bisa lebih terbuka.

Ketika dirasa kondisi semakin buruk, anak sebaiknya diajak menjalani psikoterap­i. ’’Obat juga terkadang diperlukan jika sudah menimbulka­n dampak,” jelas dokter yang juga berpraktik di RSUD dr Soetomo tersebut.

Mengajarka­n bagaimana menghadapi bullying di sekolah pun menjadi kunci agar anak tidak mengalami masalah lebih serius. Jika diperlukan, datanglah ke sekolah dan diskusikan masalah tersebut dengan tenaga pengajar. (dwi/c7/dos)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia