GO-MART Bantu Distribusi Produk Pangan
Kementerian Pertanian Gandeng GO-JEK
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melakukan sebuah terobosan jitu dalam memotong rantai pasok hasil tani ke pelanggan. Setelah meluncurkan Toko Tani Indonesia (TTI) di wilayah Jabodetabek, Kementan kini menggandeng GO-MART, layanan belanja instan dari GO-JEK. Melalui GO- MART, para pelanggan kini bisa membeli produk pangan dengan harga terjangkau.
Dalam Apel Siaga TTI di Karawang, Jawa Barat, Kementan melihat inovasi layanan yang dilakukan GO-JEK selaras dengan visi pemerintah dalam memudahkan pelanggan. ’’Pisang goreng saja digerakkan GO-JEK, apalagi beras, bawang, cabai, dan lainnya. Konsumen nanti bisa pesan melalui GO-JEK,’’ ujar Menteri Pertanian Andi Amran saat menghadiri Apel Siaga TTI di Karawang, Jawa Barat.
Selain itu, TTI sebagai salah satu di GO-MART dipandang bisa memotong rantai pasok dari kelompok tani sampai ke pasar yang bisa mencapai delapan hingga sembilan kali pindah tangan. Dari aktivitas tersebut, keuntungannya selama ini banyak didapat para tengkulak yang memainkan harga di pasaran.
Akibatnya, rantai pasok yang panjang itu membuat harga melonjak tinggi ketika sampai di pasar. Sebagai contoh, harga bawang di grosir hanya Rp 15 ribu, tetapi di pasar bisa mencapai Rp 30 ribu. Dengan dipasarkan langsung melalui GO-MART, rantai pasok itu bisa terpotong. Pelanggan pun bisa membeli bawang jauh di bawah Rp 30 ribu.
Nantinya konsumen cukup memilih TTI atau Rumah Pangan Kita (RPK) milik Bulog di layanan GO-MART dan memilih bahan pangan yang diinginkan. Mitra GO-JEK kemudian akan membantu membeli bahan pangan tersebut dan mengantarkannya kepada konsumen. Saat ini kerja sama antara GO-MART dan Kementan baru tersedia di wilayah Jabodetabek. ’’Kami ke depan berencana memperluas kerja sama ini ke beberapa provinsi di Indonesia yang masuk jangkauan GO-JEK,’’ tutur Amran.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam Apel Siaga TTI juga memuji langkah jitu yang dilakukan Kementan dan GO-JEK. Bukan hanya konsumen yang dapat menikmati layanan GO-JEK, pedagang pasar pun bisa memanfaatkan layanan GO-JEK untuk mendapatkan pembeli.
Dengan adanya layanan seperti GOMART, pengusaha UMKM dan sektor informal seperti penjual bahan pangan, pedagang pasar, serta TTI diharapkan bisa memperluas pasar. Mereka bisa menjangkau konsumen secara langsung melalui aplikasi teknologi.
’’Peran GO-JEK ini mengantarkan barang pokok di Toko Tani ke konsumen. Ini merupakan terobosan luar biasa dari Kementerian Pertanian karena memotong mata rantai yang berjenjang. Tidak ada kekhawatiran untuk memotong pedagang tradisional karena pedagang pasar itu juga bisa menggunakan jasa GO-JEK. Itu akan sangat memudahkan
mereka dalam mendapatkan konsumen,’’ kata Enggartiasto.
Selain TTI, GO-MART telah bekerja sama dengan berbagai retailer untuk membantu konsumen berbelanja barang yang mereka inginkan di pilihan toko yang ada, mulai supermarket, minimarket, bunga dan hadiah, toko hewan, kebutuhan memasak dan bahan kue, sampai berbagai toko lainnya. Para pengusaha UMKM yang ingin berjualan lewat GO-MART pun bisa mendaftar melalui http://www. go-mart.co.id/join.
Terobosan tersebut disambut baik di kalangan masyarakat. Program dan layanan itu diharapkan tidak hanya ada di wilayah Jabodetabek, tetapi juga kotakota lain agar menjadi alternatif dan memudahkan kehidupan mereka.
’’Tentu kami berharap tak hanya di wilayah Jabodetabek. Tapi juga ke daerah-daerah lainnya. Terutama yang kota-kota besar dulu seperti Medan, Bandung, Surabaya, Makassar, dan lainnya. Saya pikir akan sangat membantu sekali jika layanan pesan antar bahan pangan lewat GOMART dapat tersebar di wilayah Indonesia,’’ ucap Ardi, salah satu peserta yang ditemui dalam Apel Siaga TTI. (swn/c15/wir)