Selamat Datang di Kota Delta
Bupati Pamer Inovasi di Puncak Hari Otoda
SIDOARJO – Kota Delta kembali mencatatkan sejarah. Setelah pada 9 April menjadi tempat istighotsah kubro yang dihadiri ratusan ribu jamaah, hari ini (25/4) giliran menjadi tuan rumah puncak peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) Ke-21. Ribuan undangan akan hadir. Termasuk kepala daerah (gubernur, bupati, dan wali kota) se-Indonesia.
Semula, peringatan Hari Otoda itu bakal dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. Namun, belakangan keduanya dikabarkan berhalangan karena ada agenda lain.
Kendati begitu, ada enam menteri Kabinet Kerja yang dijadwalkan hadir. Yakni, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur
Selain itu, Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita, serta Menteri Koperasi dan UMKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. Bukan hanya itu. Sejumlah anggota DPR juga akan menghadiri acara yang baru pertama diselenggarakan di Kota Delta tersebut.
Kemarin (24/4) sejumlah daerah yang akan berpartisipasi dalam acara peringatan Hari Otoda itu melakukan persiapan akhir. Mereka menata stan inovasi yang bakal dipamerkan pada hari ini di Alun-Alun Sidoarjo. Di antaranya, stan milik Pemkab Sidoarjo selaku tuan rumah.
Sejumlah petugas merapikan ruang pamer yang terletak tepat di sebelah stan Pemprov Jatim tersebut. Pamflet promosi diletakkan rapi di meja. Pamflet itu berisi inovasi RSUD Sidoarjo. Sebut saja Sistem Informasi Maternal dan Neonatal Emergency SMS Gateway atau disingkat Si Manies. Layanan tersebut merupakan terobosan agar pasien rujukan tidak mengalami keterlambatan dalam penanganan.
Sejumlah pejabat Pemkab Sidoarjo juga melihat langsung persiapan akhir rencana penyelenggaraan peringatan Hari Otoda. Termasuk Bupati Saiful Ilah, Sekda Djoko Sartono, dan Dirut RSUD Sidoarjo dr Atok Irawan SpP. Para petinggi itu berkeliling dari satu titik ke titik lain. Nah, sampai di stan milik Pemkab Sidoarjo, rombongan berhenti. Saiful pun menanyakan persiapan tersebut ke Sekda. ”Sudah siap semua,” jawab Sekda.
Rombongan kemudian bergeser ke stan yang menampilkan UKM serta produk unggulan dari Kabupaten Sidoarjo. Misalnya, tas kulit, sepatu, serta jajanan. Yang menarik di stan tersebut, ada sebuah tas berukuran jumbo yang terpajang dengan tulisan Industri Tas dan Koper (Intako). ”Alhamdulillah, sejauh ini persiapan lancar. Tidak ada kendala,” ucap bupati berusia 67 tahun itu.
Saiful yang juga ketua DPC PKB Sidoarjo tersebut menambahkan, puncak peringatan Hari Otoda bakal diramaikan 23 daerah kabupaten/kota. Perinciannya, 10 kabupaten, 10 kota, serta 3 provinsi. Nah, setiap daerah itu akan memamerkan inovasi unggulan masing-masing.
Selain pejabat Pemkab Sidoarjo, tim Pemprov Jatim meninjau lokasi acara. Kemarin siang Kepala Biro Administrasi Pemerintahan Setdaprov Jatim Anom Suharno juga berkeliling. Tujuannya, memastikan persiapan kegiatan yang bakal dihadiri sekitar 2.000 undangan tersebut. Menurut Anom, ada banyak agenda dalam kegiatan peringatan Hari Otoda. Di antaranya, pengumuman peraih penghargaan pada pemerintah daerah dan kepala daerah yang berprestasi.
Anom menambahkan, pemerintah pusat juga memberikan sejumlah penghargaan. Yakni, Parasamya Purnakarya Nugraha. Selain itu, ada penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha.
Acara tidak hanya dilaksanakan pada pagi pukul 08.00 hingga siang. Pada malam nanti, selain penyerahan penghargaan dari Mendagri, ada beragam hiburan bagi tamu-tamu dari berbagai daerah yang tetap dipusatkan di alun-alun. Di antaranya, musik dari Grup Klantink, kolaborasi artis ibu kota, pementasan reog, campursari, dan performance tarian kolosal.
Menyambut puncak peringatan Hari Otoda itu, hari ini ada empat SDN yang diliburkan. Yakni, SDN Pucang 1,2, 3, dan 4. Adapun sekolah lain tetap menjalani proses belajar mengajar seperti biasa. Kebijakan itu terpaksa diambil lantaran peringatan Hari Otoda dipusatkan di alun-alun yang bertujuan mengurangi kepadatan lalu lintas. ”Hanya satu hari,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo Mustain Baladan.
Penjelasan itu sekaligus menyanggah beredarnya SE dari dikbud yang menyebut seluruh sekolah libur. Menurut Mustain, SE yang tersebar itu telah dimanipulasi oknum. Dikbud juga telah melakukan pemberitahuan resmi melalui grup WhatsApp bahwa sekolah yang diliburkan hanya di kompleks Pucang. ”Saya sudah sampaikan langsung kepada kepala sekolah di Sidoarjo baik SD maupun SMP. Jadi, seluruh kegiatan sekolah tetap berjalan meski ada kegiatan Hari Otoda, selain yang SDN yang berada di kawasan Pucang,” ungkapnya.
Sementara itu, Dirut RSUD Sidoarjo dr Atok Irawan SpP menga- takan, pihaknya memang telah menyiapkan pemaparan tentang inovasi-inovasi dalam peringatan Hari Otoda pada hari ini. Ada enam inovasi yang sudah diterapkan. ’’RSUD selalu membuat gebrakan untuk meningkatkan layanan kesehatan masyarakat. Semua akan dipamerkan,” katanya.
Enam inovasi itu adalah si maneis, remics, alamak, santriRS, e-tamat, dan in kamRS. Si maneis atau Sidoarjo maternal neonatal emergency SMS system, misalnya. Inovasi itu diterapkan sejak tiga tahun lalu. Bahkan, inovasi jejaring rujukan kegawatdaruratan ibu hamil dan bayi berbasis SMS tersebut juga masuk 40 inovasi kabupaten. ’’Penghargaan atas inovasi itu juga diberikan Men PAN pada 2016,’’ jelasnya.
Selain itu, ada santriRS atau SMS antri registrasi rawat jalan yang akan dikembangkan berbasis website Android. Inovasi tersebut mengurangi sistem antrean pasien di rumah sakit. Dengan layanan itu, pasien yang akan periksa ke poli bisa registrasi terlebih dahulu melalui sistem SMS. ’’Sistem aplikasi santriRS ini solusi dari antrean panjang di RSUD untuk pasien poliklinik,” ungkapnya.
Begitu juga remics (rekam medis elektronik yang terintegrasi untuk peresepan, laboratorium, dan rafiologi). Sistem tersebut memudahkan rekam medis para pasien. ’’Pelayanan terhadap pasien RSUD semakin cepat dan baik,’’ ungkap Atok.
Adapun, in kamRS (informasi ketersediaan bed kamar RS) menjadi inovasi unggulan. Dengan sistem tersebut, pasien yang mengantre kamar bisa mengetahui dari data yang terpampang dalam monitor di setiap ruangan. Masyarakat bisa melihat ketersediaan bed (tempat tidur) di RSUD. ’’Tahun ini kami akan memperluas dengan sistem Android,” ujarnya.
Peningkatan inovasi terus dilakukan RSUD. Tahun ini RSUD juga mengembangkan kerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Sidoarjo. Yakni, alamak (anak lahir membawa akta dan KK) dan e-tamat (elektronik akta kematian). ’’Bayi lahir dan pasien yang meninggal kami layani dalam pembuatan akta dan KK. Jadi, pasien tinggal terima beres,” ungkapnya. (aph/ayu/c10/c7/hud)