Baru 2.201 CJH Lunasi Biaya Haji
SIDOARJO – Sebanyak 1.100 calon jamaah haji (CJH) di Kota Delta hingga kini masih belum melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH). Padahal, deadline pelunasan tahap pertama berakhir pada 5 Mei. Karena itu, Kementerian Agama (Kemenag) Sidoarjo akan mengundang bank penerima setoran (BPS) untuk memberikan penegasan.
Kepala Kemenag Sidoarjo Achmad Rofi’i menyatakan, berdasar data terakhir pada Jumat (21/4), CJH yang sudah melunasi BPIH mencapai 2.201 orang.
Sisanya atau 1.100 CJH belum melunasi. ’’Waktunya kan mepet, tinggal 10 hari lagi. Pada Sabtu, Minggu,danSenintidakadapelayanan di bank karena libur,” katanya.
Menurut dia, jumlah 1.100 CJH yang belum lunas itu terbilang sangat besar. Total CJH yang masuk daftar pelunasan tahap pertama mencapai 3.301 orang. Karena itu, semestinya, hal tersebut harus menjadi pertimbangan para BPS untuk memprioritaskan pelayanan CJH. ’’Kuota tahun ini sangat banyak. Jangan disamakan dengan tahun lalu yang hanya separo dari kuota tahun ini,’’ ungkapnya.
Rofi’i mengaku, pihaknya sangat khawatir sekali jika masih banyak CJH yang tidak bisa melunasi BPIH pada tahap pertama. Sebab, mereka terancam tidak bisa berangkat tahun ini. Karena itu, dibutuhkan kerja sama dengan instansi terkait. ’’Jujur, kami mendesak agar BPS yang belum menyelesaikan segera bisa mempercepatnya,’’ ujarnya.
Selama ini, Kemenag masih menerima banyak laporan dari CJH yang hingga saat ini masih belum bisa melunasi BPIH. Bukan lantaran tidak ada uangnya, tetapi pelayanannya cukup lama. ’’Sampai sekarang, saya masih memantau BPS mana saja yang lambat melayani. Sebelumnya, saya sudah datang ke Bank Syariah Mandiri sebagai salah satu BPS yang dikeluhkan CJH,’’ tuturnya.
Intervensi terhadap BPS, ujar dia, dilakukan untuk kepentingan umat Islam yang ingin beribadah haji. Sebab, mereka sudah lama menunggu keberangkatan haji hingga akhirnya tahun ini Sidoarjo mendapatkan kuota besar. ’’Jangan sampai kuota yang diberikan pemerintah untuk Sidoarjo tahun ini tidak bisa terpakai gara-gara ketidaksiapan layanan CJH. Ini akan berpengaruh untuk ibadah haji tahun depan,’’ jelasnya.
Rofi’i menuturkan, pihaknya akan menunggu perkembangan hingga hari ini. Setelah itu, dia akan mengevaluasi BPS yang masih belum tuntas melayani pelunasan BPIH. Dengan begitu, Kemenag akan memberikan surat secara resmi untuk memanggil BPS. ’’Kami tunggu sampai besok (Hari ini, Red),’’ ungkapnya.
Selain itu, Kemenag meminta dinas kesehatan (dinkes) ikut membantu mempercepat pelayanan kesehatan CJH tahap awal. Sebab, rekam kesehatan CJH sangat dibutuhkan untuk melengkapi pembuatan VISA haji. ’’Kami sangat meminta agar kerja sama dinkes dalam hal ini bisa berjalan baik. Jangan sampai CJH menjadi korban,’’ ujarnya.
Jumlah CJH yang sangat tinggi tentu harus diimbangi dengan peningkatan pelayanan haji. Termasuk dalam melakukan pemeriksaan kesehatan haji. (ayu/c20/hud)