Kelas Khusus SMK Kerja Sama Industri
SURABAYA – Pemerintah terus berupaya meningkatkan peluang siswa SMK agar terserap di lapangan pekerjaan. Salah satunya mendorong sekolah untuk mendirikan kelas khusus. Kelas itu akan bekerja sama langsung dengan dunia industri.
Kepala SMKN 2 Djoko Pratmodjo menyampaikan, di sekolahnya kelas khusus baru tersedia di dua jurusan. Yakni, jurusan teknik kendaraan ringan (TKR) dan teknik sepeda motor (TSM). Dua jurusan tersebut telah bekerja sama dengan tiga industri otomotif.
Dalam kelas khusus, kurikulum dikombinasikan antara sekolah dan industri. Tujuannya, setelah lulus, siswa dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan industri. ”Setiap siswa yang masuk di kelas khusus memang akan langsung ditampung oleh perusahaan setelah lulus,” jelasnya.
Meski terlihat menguntungkan siswa, jumlah kelas khusus yang tersedia masih minim. Belum semua jurusan dapat merasakan keistimewaan itu. Selain jurusan, kendala lain yang dihadapi sekolah adalah kuota yang terbatas. Sebab, kuota memang ditentukan langsung oleh industri yang bertanggung jawab di kelas khusus. ”Per tahun biasanya hanya menampung 30 lulusan,” terangnya.
Tahun ini, SMKN 2 mulai merancang untuk membuka kelas khusus. Rencananya, sekolah akan bekerja sama dengan salah satu perusahaan teknologi informasi. Jurusan yang dipilih adalah teknik komputer jaringan (TKJ).
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMKN Se-Surabaya Bahrun menerangkan, tahun ini pemerintah mendorong sekolah untuk aktif menjaring kerja sama dengan dunia industri. Langkah tersebut diperlukan agar setiap siswa dapat lebih mudah mendapatkan pekerjaan setelah lulus.
Kepala SMKN 1 itu menyebut, menjaring industri agar tertarik pada sekolah memang tidak mudah. Sebab, dunia industri menerapkan standar tinggi untuk calon pegawai mereka. Untuk itu, satu-satunya cara yang harus dilakukan sekolah adalah perbaikan kualitas pendidikan. ”Dengan ini, industri akan tertarik dan memberikan peluang lebih besar,” jelasnya. (elo/c6/dos)