Ngobrol Intens sambil Mani-Pedi
SURABAYA – Dengan kuku cantik, rasanya jadi tenang dan percaya diri. Karena itu, manikur dan pedikur menjadi pilihan masyarakat urban. Kemarin (24/4) enam sosialita berkumpul di Kooffee and Roof Bar G-Suite Hotel. Mereka membuat aktivitas ’’ bersih-bersih” kuku jadi lebih menyenangkan. Ala di pesta. Suasana makin berbeda karena berada di ketinggian.
Para sosialita tersebut adalah Rania Putri Sari, Margenie Winarti, Amanda Kohar, Syahadah Rizka, Devi Lilian, dan Amadea Prastiwi. Mereka terlihat kompak dengan dress code kebaya. ’’Saya tomboi, tapi ya tetap harus jaga kebersihan tubuh. Termasuk kuku,” ujar Rania. Bintang film Surat Cinta untuk Kartini itu termasuk rajin me- rawat kuku. Minimal sebulan sekali, Rania meluangkan waktu untuk manikur dan pedikur.
Sebelumnya, aktivitas tersebut dilakukan sendirian di salon. Otomatis dia jadi bosan. ’’Kadang sampai ketiduran,” katanya. Karena itu, dia merasa senang dengan mengikuti pesta manikur dan pedikur kali ini. Sambil membersihkan kuku, Rania bisa ngobrol-ngobrol cantik dengan sahabatnya.
Tak sekadar menghilangkan kebosanan, tetapi juga menambah kedekatan antarsahabat.
Selain itu, manikur dapat menjauhkan mereka dari gadget. ’’ Nggak mungkin kan saat kuku dibersihkan, kita main gadget,” ucap perempuan 22 tahun tersebut. Jadi, pertemuan bersama teman-teman lebih menyenangkan. Dekat tidak sekadar bertatap muka. Lebih dari itu, obrolan lebih intens satu sama lain.
Amadea menambahkan, manikur dan pedikur sudah menjadi bagian yang tak bisa dijauhkan dari perempuan. Beberapa orang meyakini bahwa manikur dan pedikur dapat digunakan sebagai terapi. ’’Kadang ada yang suka gigiti kuku. Nah, manikur bisa mengurangi kebiasaan buruk itu,” katanya.
Owner Ellery The Nail Art Salon tersebut membagikan trik supaya hasil manikur dan pedikur lebih maksimal. Dia menyarankan dua minggu setelah diwarnai, sebaiknya di- remove. ‘‘Seminggu kasih jeda, baru kasih warna lagi,” jelasnya. (bri/c18/jan)