Korsel Mampu Munculkan Tiga Miliarder Baru
Gejolak tengah melanda Korea Selatan (Korsel). Kasus hukum yang menggulingkan presiden dan melibatkan pucuk pimpinan perusahaan terbesar di Negeri Ginseng itu telah mengguncangkan negeri tersebut. Bagaimana pengaruhnya terhadap di sana?
chaebol
TERPAAN negatif seakan tidak berhenti mendera Korea Selatan. Hubungan dengan Tiongkok bahkan memburuk. Penyebabnya adalah sistem pertahanan rudal Korsel yang disiapkan untuk menghadapi Korea Utara: tetangga dan musuh bebuyutan yang bersekutu dengan Tiongkok.
Namun, berbagai cobaan itu ternyata tidak menghilangkan pasar bisnis perusahaan-perusahaan raksasa Korsel. Terbukti, indeks saham gabungan se- luruh perusahaan yang tercatat di bursa Korea mengalami kenaikan. Tercatat, Korea Composite Stock Price Index (KOSPI) kembali naik 6 persen sepanjang tahun lalu berkat Samsung Electronics yang menyumbang 22 persen dari total pasar bursa tersebut.
Chaebol, julukan konglomerat Korea, juga masih memupuk kekayaannya. CEO Samsung Group Lee Kun-hee pun mempertahankan posisi sebagai taipan terkaya di Korsel selama sembilan kali berturutturut. Nilai kekayaannya bahkan dua kali lipat jika dibandingkan dengan taipan online game Kwon Hyuk-bin. Berkat sahamnya yang melonjak hingga 60 persen, Kun-hee berhasil memupuk uangnya menjadi USD 16,8 miliar. Angka itu naik USD 4,2 miliar dari sebelumnya.
Sementara itu, anak satu-satunya yang saat ini meringkuk di penjara, Jay Y. Lee, mendapatkan porsi kekayaan ratarata USD 6,2 miliar. Kekayaan tersebut dia peroleh dari Samsung C&T.
Bukan hanya itu, Korsel juga berhasil mencetak tiga miliarder baru. Salah satunya adalah CEO Netmarble Bang Jun-hyuk yang menduduki peringkat ke-24 setelah meraup pendapatan USD 1,3 miliar tahun lalu. Bang kini bersiap melakukan IPO pada 12 Mei. Penawaran saham perdana perusahaan milik lelaki yang sempat putus sekolah itu diperkirakan menghasilkan USD 2,4 miliar. Jika hal tersebut benar terjadi, Netmarble bisa menggeser posisi Nexon dan NCSoft, perusahaan game developer nomor satu dan dua di Korsel.
Pada tahun ini pula, lima orang yang sebelumnya tidak ada di daftar miliarder akhirnya kembali. Salah satunya adalah pendiri Naver Lee Hae-jin yang kini tergabung lagi dalam klub tiga koma setelah absen selama dua tahun. Haejin lantas mengundurkan diri secara resmi sebagai CEO, tetapi tetap aktif dalam bisnis sebagai sutradara.
Namun, peningkatan kekayaan yang cukup tinggi itu tidak sepenuhnya menggambarkan keberhasilan. Kebanyakan miliarder tahun lalu mengalami penurunan kekayaan yang signifikan. Misalnya, taipan perusahaan farmasi Lim Sung-ki yang harus kehilangan 56 persen hartanya karena menunda uji klinis dan membatalkan kontrak dengan tiga perusahaan multinasional. (Forbes/pus/c14/sof)