Jawa Pos

Pasar Baja Triwulan Pertama Membaik

-

SURABAYA – Produsen baja di tanah air mencatat penurunan ekspor cukup tajam pada tahun lalu. Penurunan disebabkan proteksi oleh sejumlah negara menyusul kelebihan pasokan baja di dunia.

Direktur Utama PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDS) Hadi Sutjipto menyatakan, proteksion­isme, antara lain, dilakukan negara-negara tujuan ekspor seperti Meksiko, Taiwan, maupun Australia.

’’Mereka tidak ingin pasar dalam negerinya dimasuki baja impor. Seharusnya proteksion­isme juga perlu dilakukan di dalam negeri. Selama ini baja Tiongkok membanjiri produk Indonesia dan kita tidak bisa bersaing melawannya,’’ papar Hadi.

Akibat penguatan proteksi, nilai ekspor baja perseroan tahun lalu merosot tajam dari Rp 110,654 miliar pada 2015 menjadi Rp 13,013 miliar. ’’ Tahun lalu kami hanya ekspor ke Singapura,’’ ujar Hadi.

Proteksion­isme dilakukan negara-negara tersebut lantaran pasar baja dunia kelebihan pasokan. Pemicunya adalah kelebihan pasokan 53 juta ton di Tiongkok. Tahun ini Tiongkok justru meningkatk­an kapasitas produksi menjadi 72 juta ton. Imbasnya, kenaikan produksi baja dunia pada triwulan pertama tahun ini mencapai 5,7 persen jika dibandingk­an dengan triwulan pertama tahun lalu. Total produksi baja pada periode itu pun mencapai 410,5 juta ton. Produksi baja di Asia mengalami kenaikan 5,4 persen pada triwulan pertama 2017 bila dibandingk­an dengan tahun lalu. (vir/c14/noe)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia