MOMENTUM TUMBUHNYA KULIAH ONLINE
Sisi geografis Indonesia yang kepulauan membutuhkan terobosan agar semua daerah tersentuh dunia pendidikan. Sistem belajar mengajar jarak jauh semestinya menjadi salah satu solusi mencerdaskan bangsa. Apalagi, tema peringatan Hari Pendidikan Nasional (Har
SEJAK kemunculannya di awal 1980an sampai saat kini, internet telah tumbuh pesat dan membawa banyak perubahan pada dunia. Dengan internet, setiap orang dapat terhubung lebih cepat, mudah, dan luas tanpa terbatas ruang dan waktu. Internet telah berhasil memantik beragam inovasi, tak terkecuali di bidang pendidikan.
Salah satu yang dikembangkan adalah kuliah online. Kita tidak perlu terpaku pada mainstream kuliah harus duduk di bangku, menghabiskan waktu berjam-jam di perjalanan, membayar uang transport, kos di kota tertentu untuk mendapatkan pendidikan di universitas tertentu. Itu bisa menghabiskan banyak waktu dan biaya, terutama yang kuliah di kota besar seperti Jakarta.
Kuliah online memang istilah yang baru bagi orang Indonesia.Belum banyak yang menyadari keberadaannya meskipun beberapa universitas negeri maupun swasta terkemuka telah membuka pendaftaran kuliah online. Kampus-kampus itu bahkan tegas menyatakan tidak akan ada perbedaan ijazah antara kuliah reguler dan kuliah online. Ini berarti mutu pendidikan online dan reguler dianggap sama.
Namun perkembangan sistem kuliah online masih kurang bergema. Jumlah peminatnya masih sangat minim, dibanding kuliah reguler yang setiap tahun menerima puluhan ribu mahasiswa baru. Padahal era teknologi telah membawa perkembangan pesat di banyak hal seperti media online, taxi online dan toko online. Kuliah online nampaknya menunggu waktu yang tepat untuk berkembang.
Dirjen Sumber Daya Iptek dan Pendidikan Tinggi Ali Ghufron Mukti mengatakan, masyarakat Indonesia belum semuanya memiliki budaya online, tidak seperti di luar negeri. Apalagi kuliah online dalam proses belajar mengajarnya lebih banyak menggunakan komputer.”Masyarakat kita lebih familiar menggunakan HP ( handphone) untuk online,” ujarnya kemarin (1/5).
Keterbatasan internet yang masih belum merata juga menjadi kendala. Indonesia dengan kondisi geografis yang dikelilingi pulau-pulau seharusnya memiliki teknologi internet yang berkualitas dan merata untuk menunjang berbagai keperluan masyarakat.”Sayangnya belum semua daerah di Indonesia memiliki jaringan internet yang bagus untuk online,” ucapnya.
Meski begitu, ia melihat kaum muda sekarang ini semakin berminat kuliah program Pendidikan Tinggi Terbuka Jarak Jauh (PTTJJ). Kedepan, Indonesia akan lebih terbuka dengan program PTTJJ tersebut. Pemerintah terus mendorong agar kuliah online menjadi salah satu solusi mencerdaskan bangsa.”Sekarang ini kuliah online lebih familiar di negara maju,” paparnya.
Ali mengakui, terdapat petunjuk teknis yang lebih khusus untuk mengikuti kuliah online dibanding kuliah reguler. Tidak hanya tentang cara mengunduh (download) modul atau mengunggah (upload) paket, hasil tugas dan lainlain.”Kalau yang seperti itu, rata-rata setiap kampus di Indonesia sudah (menggunakan). Untuk kuliah online tentu ada petunjuk khusus,” katanya.
Standarisasi kuliah online dengan kuliah konvensial pastilah berbeda. Namun, telah banyak kampus yang mulai merombak sistem pengajarannya menggunakan pembelajaran secara online (E-Learning).”Ada yang kuliah tatap muka, tapi kemudian untuk beberapa mata kuliah ditawarkan secara online. Secara logika, kuliah online harusnya lebih murah,” ttutupnya.
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) saat ini bahkan tengah bekerja sama dengan Universitas Montpellier untuk kuliah S2 dan S3 para dosen. Menariknya, mereka tidak perlu terbang ke Perancis karena mengikuti kuliah online.”Seperti pegawai dari Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) yang ritme kerjanya sangat sibuk, mereka bisa studi tanpa meninggalkan pekerjaanya di Indonesia,”kata Ali.
Kuliah online memungkinkan mahasiswa belajar di mana saja dan kapan saja. Karena itu, kendala lokasi yang jauh, waktu yang terbatas tidak boleh lagi menjadi kendala dalam proses belajar mengajar di Indonesia. Beberapa perguruan tinggi negeri (PTN) sudah membuka program kuliah online. Antara lain, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia dan Universitas Diponegoro. Demikian juga perguruan tinggi swasta (PTS) seperti Bina Nusantara.
Rektor Universitas Terbuka (UT) Tian Belawati mengaku pihaknya juga membuka program kuliah online. Universitas Terbuka (UT) bahkan sudah menyediakan aplikasi kuliah yang bisa diunduh di ponsel android.”Mulai dari bahan ajar digital interaktif, akses perpustakaan digital, daftar ujian, hingga komunikasi antar siswa bisa dilakukan di aplikasi itu,”jelasnya. (tih/wir)