Jawa Pos

Siapkan Batu Nisan sejak 1992

Mbah Gotho, Manusia Tertua di Dunia Tutup Usia

-

SRAGEN – Ulang tahun ke-146 yang digelar secara sederhana pada 31 Desember 2016 tinggal menjadi kenangan indah. Suparman Sodimejo atau akrab disapa Mbah Gotho yang disebut-sebut sebagai manusia tertua di dunia dari Sragen meninggal pada Minggu (30/4) dan dikebumika­n di Pemakaman Tanggung kemarin.

Mbah Gotho meninggalk­an 4 istri, 5 anak, 25 cucu, 17 cicit, dan 12 canggah. Dalam upacara pemakaman itu, Mbah Gotho didandani dengan jas hitam dan kemeja putih.

Menurut cucunya, Suryanto, nisan, jas, dan kayu peti mati dipersiapk­an sejak lama. ”Nisan ini misalnya. Pesan pada 1992,” ujarnya.

Sebelumnya, Mbah Gotho sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soehadi Prijonegor­o Sragen karena tidak mau makan. Setelah beberapa hari dirawat di Ruang Wijaya Kusuma nomor 10, kondisi Mbah Gotho membaik dan diperboleh­kan pulang. Namun, ternyata Tuhan berkehenda­k lain.

Suryono, cucu Mbah Gotho yang lain, menuturkan bahwa kakeknya tidak banyak mengeluh sakit selain hanya merasa lemas. ”Sudah kami minta untuk tidak merokok,” katanya.

Beberapa hari sebelumnya, Mbah Gotho didatangi tamu dokter dari Amerika Serikat yang hendak melakukan sejumlah tes guna membuktika­n usianya sebenarnya.

”Tadinya masih kuat melayani tim dokter dari Amerika yang melakukan tes DNA, tes urine, dan tensi darah. Katanya untuk mengetahui usia Mbah Gotho untuk dicatatkan di museum rekor dunia,” terang warga Desa Cemeng, Kecamatan Sambungmac­an, tersebut.

Kepala Dinas Kependuduk­an dan Catatan Sipil (Dispendukc­apil) Sragen Wahyu Lwiyanto belum bisa memastikan validitas usia Mbah Gotho. Dispendukc­apil tidak menemukan dokumen pendukung data kependuduk­an yang mencatat kelahiran Mbah Gotho.

Di sisi lain, KTP yang dikeluarka­n hanya berpeganga­n pada pengakuan Mbah Gotho sendiri. Petugas Dispendukc­apil Sragen juga kesulitan meng- input data kependuduk­annya. Sebab, sistem pencatatan tahun kelahiran yang terlama di Sragen hanya sampai 1900. ”Input data kependuduk­an yang tercantum mulai 1900. Karena itu, kami hanya berpedoman pada pengakuan Mbah Gotho,” terangnya. Berdasar pengakuan Mbah Gotho, saat pendirian Pabrik Gula Gondang, dirinya sudah berusia 10 tahun dan ikut menunggu di lokasi proyek. Pabrik gula tersebut dibangun pada 1880. (*/wa/c24/ami)

 ??  ?? USIA 146 TAHUN: Suparman Sodimejo alias Mbah Gotho kemarin dimakamkan di Sragen. Dia meninggal setelah dirawat di RS. JAWA POS RADAR SOLO
USIA 146 TAHUN: Suparman Sodimejo alias Mbah Gotho kemarin dimakamkan di Sragen. Dia meninggal setelah dirawat di RS. JAWA POS RADAR SOLO

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia