De Gea Bisa Picu Efek Berantai
MADRID – Real Madrid musim ini adalah tim yang tak pernah gagal mencetak gol. Total 151 gol dibukukan Real dari 55 laga di berbagai ajang. Karena itu, kalau ingin mencari kelemahan Los Merengues, sebutan Real, jawabannya adalah sektor pertahanan.
Mengacu seputar rencana transfer Real musim depan, pertahanan paling terakhir alias kiper adalah sektor yang ingin dibenahi klub peraih 11 kali gelar Liga Champions tersebut. Dan, buruan Los Merengues telah mengarah kepada satu nama dalam sepekan terakhir. Dia adalah penjaga gawang Manchester United David de Gea.
Saga yang memanas sejak musim lalu itu semakin kencang saja. Bahkan, antara Real dan De Gea diklaim Marca sudah tercapai kesepakatan personal. Praktis, Real tinggal bernegosiasi dengan United terkait dengan biaya transfer De Gea. Sebagaimana dilansir Sportskeeda, biaya mendatangkan kiper 26 tahun itu bisa mencapai GBP 60 juta (Rp 1,03 triliun) dan durasi kontraknya 5–6 tahun.
’’Real sedang berupaya menurunkan banderol De Gea dengan menyertakan beberapa pemainnya dalam paket transfer,’’ tulis Calciomercato. Beberapa nama yang dimaksud adalah mereka yang diminati United. Antara lain James Rodriguez dan Alvaro Morata.
De Gea nyaris pindah ke Real dua tahun lalu. Tapi, kesepakatan pada hari terakhir bursa transfer akhirnya batal karena terlambatnya penyerahan berkas dokumen transfer.
Masalahnya, kepindahan De Gea ke Santiago Bernabeu berpotensi memicu efek berantai. United yang butuh pengganti De Gea disebut membidik kiper Atletico Madrid Jan Oblak. Seperti diklaim The Sun, agen Oblak sudah terbang ke Manchester untuk membahas kemungkinan kepindahan kliennya ke Old Trafford.
Oblak memang masih punya ikatan kontrak dengan Atleti –sebutan Atletico Madrid– hingga 30 Juni 2021. Tapi, Atleti membuktikan sebelumnya bahwa mereka bisa tetap punya pertahanan bagus meski Thibaut Courtois akhirnya dikontrak permanen oleh Chelsea.
Sebagai perbandingan, selama menjalani 111 laga di La Liga, Courtois hanya kebobolan 94 gol atau kebobolan 0,84 gol per laga. Clean sheet- nya berada di angka 56 kali. Nah, begitu ada Oblak, Atleti hanya kebobolan 43 gol dalam 76 laga atau kebobolan 0,56 per laga dan clean sheet 45 kali.
Di sisi lain, Real masih tergilagila dengan De Gea karena tidak terlalu puas dengan performa Keylor Navas. Selama dua musim terakhir mengawal mistar gawang Los Blancos, ratarata kebobolan kiper berkebangsaan Kosta Rika itu mencapai 1,02 gol. Di Liga Champions musim ini, Navas juga tak sekali pun mencatat clean sheet dari sembilan kali penampilan.
’’Saya tidak akan mendapatkan atau kehilangan apa pun meski ada kabar seperti itu (digosipkan bakal terdepak dari Real, Red),’’ tutur Navas sebagaimana dilansir Mirror. Namun, Navas mungkin bakal memikirkan ulang masa depannya di Santiago Bernabeu seiring santer disebut masuk bidikan Manchester City. Klub asuhan Pep Guardiola itu membutuhkan kiper yang settle setelah tidak puas dengan performa Claudio Bravo. (ren/c19/dns)