Imunisasi Cegah Komplikasi
DALAM kondisi ringan, campak memang tidak berbahaya dan bahkan bisa sembuh sendiri. Namun, dalam stadium lanjut, campak bisa menimbulkan komplikasi penyakit lain. Biasanya hal itu terjadi pada anak-anak, ketika kekebalan tubuh mereka tidak kunjung membaik.
Tiga jenis komplikasi yang paling sering terjadi adalah radang paru-paru, radang selaput otak, dan radang saluran telinga. ’’ Tiga komplikasi itu juga sering mengakibatkan kematian di Indonesia,’’ kata dokter Dian Pratamastuti SpA, spesialis anak Siloam Hospitals Surabaya.
Untuk mencegah komplikasi tersebut, satusatunya cara adalah memberikan imunisasi. ’’Imunisasi campak dilakukan saat anak berusia 9 bulan,’’ kata Dian. Pemberian vaksin diulang dua kali lagi, yakni saat anak berusia 15 bulan dan 5 tahun.
Dian menegaskan, tujuan imunisasi campak bukanlah mencegah seseorang terkena campak. Melainkan mencegah timbulnya komplikasi. ’’Hal itu yang sering disalahartikan. Sebab, meski sudah divaksin, anak masih bisa terkena campak, tapi ringan sehingga bisa sembuh sendiri atau diobati sesuai gejala saja,’’ kata Dian. Sayangnya, masih ada orang tua yang belum memahami pentingnya vaksin campak. Muncul anggapan, vaksin akan menjadi racun bagi tubuh anaknya. ’’Mereka takut kena efek sampingnya,’’ ujar Dian. Padahal, vaksin campak memiliki efek samping ringan. Hampir sama dengan jenis vaksin lain. Efek samping itu, antara lain, demam, kemerahan, dan bengkak di sekitar suntikan. Tak lebih dari dua hari, biasanya efek tersebut sudah hilang. Faradina Mahendra, ibunda Ibn Arsen Zerniansyah, 1tahun, mengatakan bahwa vaksin campak tidak berdampak buruk bagi putra pertamanya itu. Selesai vaksin pada usia 9 bulan lalu, Arsen hanya demam. ”Demam itu hilang dua hari. Nggak ada efek samping yang perlu dikhawatirkan kok,’’ jelas Faradina. Bagi orang dewasa, vaksin campak tidak terlalu diperlukan. Kecuali bagi tenaga dan ahli medis yang berisiko tinggi dalam menjalankan pekerjaannya atau sebagai bagian dari memenuhi syarat mengikuti pendidikan di luar negeri. Tubuh orang dewasa secara umum sudah mampu melawan virus campak kecuali jika dia termasuk dalam golongan berisiko seperti pasien HIV/ AIDS dan kanker. (adn/c7/ayi)